Mohon tunggu...
bambang riyadi
bambang riyadi Mohon Tunggu... Auditor - Praktisi ISO Management Sistem dan Compliance

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini hanya untuk tujuan umum. Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi ini. Konsultasikan dengan profesional sebelum membuat keputusan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari penggunaan informasi ini. Artikel lainnya bisa dilihat pada : www.effiqiso.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Nasional 2024: Menjawab Kebutuhan Standar atau Mengabaikan Keberagaman Potensi Siswa?

3 Februari 2025   14:08 Diperbarui: 3 Februari 2025   14:08 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menggabungkan UN dengan asesmen berbasis portofolio atau proyek yang lebih komprehensif dapat menjadi solusi. Contoh praktik baik dari negara lain yang telah menerapkan pendekatan hybrid dalam asesmen pendidikan menunjukkan hasil yang positif. Laporan dari Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority (ACARA) tentang asesmen pendidikan di Australia mendukung hal ini.

Peningkatan Kapasitas Guru

Pelatihan bagi guru untuk mengembangkan kemampuan dalam menilai kemampuan non-akademik siswa sangat diperlukan. Peningkatan pemahaman guru tentang asesmen formatif dan sumatif yang beragam juga penting. Rekomendasi dari UNESCO tentang pendidikan inklusif mendukung argumen ini.

Kebijakan Berbasis Bukti

Evaluasi secara berkala terhadap dampak UN 2024 terhadap keberagaman potensi siswa perlu dilakukan. Melibatkan berbagai pihak terkait, seperti guru, siswa, orang tua, dan ahli pendidikan, dalam proses evaluasi juga penting.

VI. Kesimpulan

UN 2024 perlu dikritisi dan dievaluasi secara terus-menerus agar tidak menjadi alat standarisasi yang mengerdilkan potensi siswa. Penting untuk mencari keseimbangan antara akuntabilitas nasional dan pengakuan terhadap keberagaman bakat dan minat siswa. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi setiap siswa secara optimal, bukan hanya mengukur mereka berdasarkan standar yang kaku.

Daftar Sumber (Referensi)

  • Kemendikbud. (2023). Kebijakan Ujian Nasional 2024 dan Dasar Hukum. Jakarta: Kementerian Pendidikan.
  • OECD. (2018). PISA Results: Standardized Testing and Educational Equity. Paris: OECD Publishing.
  • Robinson, K. (2001). Out of Our Minds: Learning to be Creative. Capstone.
  • World Bank. (2020). Innovative Assessment Systems in Education. Washington, DC.
  • BPS. (2022). Statistik Potensi Siswa Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
  • UNESCO. (2019). Inclusive Education: A Pathway to Sustainable Development. Paris: UNESCO.
  • LPEM UI. (2023). Analisis Disparitas Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat UI.
  • ACARA. (2021). National Assessment Program -- Literacy and Numeracy (NAPLAN) 2021: Assessment Framework. Sydney: ACARA.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun