setelah acara salat Dzuhur kelar, kami pun bergegas menuju stasiun Karawang. Tapi sebelumnya, Mas Ikhsan usul buat foto-foto dulu di depan stasiun Karawang. Tapi ternyata ada modus baru, Mas Ikhsan hendak memamerkan tripod baru yang dibelinya hahaha. tapi dengan tripod baru itu, foto-foto kami jadi maksimal.saya jadi naksir tripod Mas Ikhsan itu hahaha.
Menuju Stasiun Whoosh Karawang
Kelar foto-foto dengan fotografer mamang tripod, Mas Ikhsan pun memesan taksi online. Tidak lama, taksi online sudah datang. Kami bertujuh bergegas masuk. Alhamdulillah 7 orang muat. Mas Ikhsan di depan bereng Pak sopir, Bu Mut, Mbak Fida, dan Mbak Sukma di tengah, sedangkan saya, Mbak Jihan, dan Mbak Utari di belakang. Saya bersyukur diet saya masih berjalan lancar. Jadi tetap nyaman di belakang hahaha.
Taksi online pun mulai melaju. Hujan masih saja turun. Seperti hari ini hujannya rata. Dari Depok, Jakarta, Bekasi, Cikarang, sampai Karawang. Kompakan nih yeee hahaha. Dan kami tetap semangat. Karena sekali lagi, hujan bukan penghalang pergi jalan-jalan hahaha.
Sekitar pukul 2 siang, kami pun sampai di stasiun kereta cepat Whoosh Karawang. Ongkos taksi online sekita 80 ribuan. Pastinya sangat pas di hati dan kantong dengan 7 orang penumpang yang imut-imut, lucu dan menggemaskan ya wkwkwwk.
Stasiun KCIC Karawang yang Memesona
Begitu sampai di stasiun Whoosh Karawang, kesan pertama saya adalah mewah dan modern. Langit-langitnya tinggi. Dan karena masih baru, semua sangat bersih dan kinclong.
saya pun mulai mengitari stasiun KCIC Karawang ini. Fasilitas sangat lengkap. Toilet, musala, sampai mesin air isi ulang semua tersedia. Pastinya untuk urusan tiket dimudahkan dengan pembelian tiket di aplikasi KAI. terus hadirnya mesin pencetak tiket.