Mohon tunggu...
Bambang Irwanto Soeripto
Bambang Irwanto Soeripto Mohon Tunggu... Penulis freelance - Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Bercerita yang ringan-ringan saja, dan semoga membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Impian Menghabiskan Masa Pensiun di Desa, Tak Seindah Kenyataan

17 Oktober 2022   09:56 Diperbarui: 17 Oktober 2022   21:20 1476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya, saya pun membawa bapak saya untuk berobat dan tinggal di Jakarta. Saya dan saudara-saudara berusaha merawat bapak saya. Sampai akhirnya 19 Januari 2008, bapak saya meninggal di pangkuan saya.

Tips Sebelum Memutuskan Tinggal di Kampung

Dari cerita bapak saya ini, saya jadi mengambil kesimpulan, kalau impian itu, terkadang tidak sesuai keinginan. Jadi memang sebelum memutuskan hidup pensiun di kampung, mungkin bisa diperhatikan hal-hal berikut ini. Tentu saja, ini saya susun berdasarkan pengamatan dan pengalaman pribadi saya.

1. Pilih Tempat yang Sesuai

Bila teman-teman memutuskan menghabiskan masa pensiun atau masa tua di kampung, maka langkah pertama sesuaikan dulu tampat. Berdasarkan pengalaman saya, bisa pilih tinggal di kampung halaman, tapi tidak berdekatan dengan saudara. 

Karena pengalaman bapak saya, tinggal dekat orangtua dan saudara-saudara atau misalnya satu rumpun, itu malah banyak masalah. Serba tidak, apa-apa harus berdebat dan sebagainya.

2. Sesuaikan dengan Kehidupan Sebelumnya

Setelah menemukan tempat tinggal yang sesuai, maka perhatikan juga dengan kehidupan sebelumnya. Apa di lingkungan baru, aktivitas kita sebelumnya bisa tetap berlanjut, sehingga tidak akan jenuh. Atau bisa saja, sudah mempersiapkan aktivitas baru di lingkungan yang baru.

Itu dia cerita saya. Sekali lagi, ini hanya sekadar berbagi pengalaman, ya. Karena saya rasa, ini berkaitan juga dengan kesehatan mental. Alam pedesaan memang indah, tapi terkadang lingkungan kurang mendukung. Akhirnya mental bisa diserang seperti yang dialami bapak saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun