Mohon tunggu...
Bambang Irwanto Soeripto
Bambang Irwanto Soeripto Mohon Tunggu... Penulis freelance - Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Bercerita yang ringan-ringan saja, dan semoga membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Luping

8 Oktober 2022   10:04 Diperbarui: 8 Oktober 2022   10:11 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya benar-benar luping, alias lupa-lupa ingat. Dalam ATM itu saya benar-benar blank. Sekitar 5 menit saya bengong tampan depan ATM. Saya yakin, kamera CCTV ATM itu merekam bengong tampan saya itu hehehe...

Hari itu, saya berencana pergi ke kota kabupaten membayar pajak motor. Karena jaraknya lumayan jauh dari rumah saya, maka pukul setengah tujuh pagi,  saya sudah berangkat menuju Ibukota Kabupaten itu. Semua perlengkapan pun sudah siap. Dari BPKB motor, STNK, KTP, sampai botol air minum untuk bekal di jalan. Eh, sebenarnya uangnya belum siap. Pikir saya, gampang narik di ATM.

Seperempat perjalanan, saya menemukan ATM. Saya pun berhenti untuk menarik uang untuk membayar pajak motor. Saya senang, karena atmnya tidak terlihat antrian. Saya pun masuk dan mengeluarkan kartu atm.

Tapi saat hendak memasukkan kartu ke mesin, kok saya lupa dengan nomor pin ATM saya. Saya benar-benar luping, alias lupa-lupa ingat. Dalam ATM itu saya benar-benar blank. Sekitar 5 menit saya bengong tampan depan ATM. Saya yakin, kamera CCTV ATM itu merekam bengong tampan saya itu hehehe...

5 menit berlalu dan saya sama sekali tidak ingat nomor pin ATM saya. Saya pun keluar, lalu berpikir sejenak di depan Box ATM. Hasilnya sama, saya pun lupa. Padahal minggu lalu saya menggunakan ATM itu.

Akhirnya, saya melanjutkan perjalanan menuju kota Kabupaten. Pikir saya, mungkin dalam perjalan saya akan ingat. Sempat terlintas angka-angka pin ATM saya itu. Ada angka X dan angka Y. Tapi saya lupa susunannya. Alhasil sampai kota , nomor pin ATM asli tidak muncul-muncul juga di kepala saya. Akhirnya saya memutuskan menarik uang dengan ATM bank satunya lagi.

Pukul 8 kurang, saya sampai di kantor samsat. Wah.. saya dapat antrian nomor 50. Padahal hari masih sangat pagi. Sambil menunggu, saya terus mengingat-ingat terus. Anehnya, semakin saya mengingat, saya makin lupa. Petugas sempat memanggil nama saya dua kali untuk mengambil STNK.

Pukul 9 lebih, saya keluar kantor samsat. Saat menuju parkiran, Sempat teringat lagi angka pin saya, X dan Y itu. Saya pun berspekulasi.

"Ehm, kayaknya XXYYY."

Saya lalu mampir ke kantor cabang bank tersebut. Saya coba dengan pin rekaan saya. Bila salah, saya akan segera menekan tombol cancel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun