Saya benar-benar luping, alias lupa-lupa ingat. Dalam ATM itu saya benar-benar blank. Sekitar 5 menit saya bengong tampan depan ATM. Saya yakin, kamera CCTV ATM itu merekam bengong tampan saya itu hehehe...
Hari itu, saya berencana pergi ke kota kabupaten membayar pajak motor. Karena jaraknya lumayan jauh dari rumah saya, maka pukul setengah tujuh pagi, Â saya sudah berangkat menuju Ibukota Kabupaten itu. Semua perlengkapan pun sudah siap. Dari BPKB motor, STNK, KTP, sampai botol air minum untuk bekal di jalan. Eh, sebenarnya uangnya belum siap. Pikir saya, gampang narik di ATM.
Seperempat perjalanan, saya menemukan ATM. Saya pun berhenti untuk menarik uang untuk membayar pajak motor. Saya senang, karena atmnya tidak terlihat antrian. Saya pun masuk dan mengeluarkan kartu atm.
Tapi saat hendak memasukkan kartu ke mesin, kok saya lupa dengan nomor pin ATM saya. Saya benar-benar luping, alias lupa-lupa ingat. Dalam ATM itu saya benar-benar blank. Sekitar 5 menit saya bengong tampan depan ATM. Saya yakin, kamera CCTV ATM itu merekam bengong tampan saya itu hehehe...
5 menit berlalu dan saya sama sekali tidak ingat nomor pin ATM saya. Saya pun keluar, lalu berpikir sejenak di depan Box ATM. Hasilnya sama, saya pun lupa. Padahal minggu lalu saya menggunakan ATM itu.
Akhirnya, saya melanjutkan perjalanan menuju kota Kabupaten. Pikir saya, mungkin dalam perjalan saya akan ingat. Sempat terlintas angka-angka pin ATM saya itu. Ada angka X dan angka Y. Tapi saya lupa susunannya. Alhasil sampai kota , nomor pin ATM asli tidak muncul-muncul juga di kepala saya. Akhirnya saya memutuskan menarik uang dengan ATM bank satunya lagi.
Pukul 8 kurang, saya sampai di kantor samsat. Wah.. saya dapat antrian nomor 50. Padahal hari masih sangat pagi. Sambil menunggu, saya terus mengingat-ingat terus. Anehnya, semakin saya mengingat, saya makin lupa. Petugas sempat memanggil nama saya dua kali untuk mengambil STNK.
Pukul 9 lebih, saya keluar kantor samsat. Saat menuju parkiran, Sempat teringat lagi angka pin saya, X dan Y itu. Saya pun berspekulasi.
"Ehm, kayaknya XXYYY."
Saya lalu mampir ke kantor cabang bank tersebut. Saya coba dengan pin rekaan saya. Bila salah, saya akan segera menekan tombol cancel.