Setelah menghabiskan jajanan, kami kembali ke kelas karena bel waktu istirahat selesai berbunyi. Pelajaran kembali dilanjutkan.
Kejutan terjadi lagi saat bel tanda pulang berbunyi. Saat aku hendak mengemasi buku-buku ke dalam tas, kelas jadi riuh. Tiba-tiba sepuluh orang laki-laki berbadan besar masuk ke kelas sambil membawa sesuatu. Tidak lama, dengan sigap mereka memasang lampu-lampu.
"Eh ada apa ini?" tanyaku heran.
"Mau syuting sinetron?" jawab pevita.
Aku melongo tidak mengerti.
"Iya, kelas ini sudah seminggu dipakai tempat syuting. Kebetulan ada beberapa adegan di dalam kelas," Pevita menjelaskan padaku.
Tidak berapa lama, muncul pemain-pemain sinetron remaja lainnya. Syuting segera dimulai. Aku pun ikut menonton. Tentu saja aku menelpon mama dulu, mengabarkan kalau aku pulang terlambat.
Pukul lima sore syuting sinetron berakhir.
"Terima kasih ya, jadi teman sebangkuku walau hanya sehari," Pevita menepuk pundakku.
"Teman sebangku sehari? Maksud kamu apa sih? Aku nggak ngerti."
"Hari ini syuting terakhir. Besok aku nggak di sekolah ini lagi."