Kedua pertemuan tersebut, memang tidak langsung membuahkan kesepakatan kerja sama. Pertemuan tersebut, lebih untuk saling mendengar pemaparan dari masing-masing pihak. Artinya, jika ada kertertarikan dan kecocokan, baru akan ada pertemuan lanjutan. Di mana semua aspek tentang kerja sama akan dinegosiasi dan difinalisasi. Tapi bagaimana perkembangannya?
Shin Tae-Yong Lebih Pilih Klub Cina?
Rupanya yang meminati pelatih dari Negeri Ginseng tersebut, bukan hanya Indonesia. Melainkan ada sebuah klub di Negeri Tirai Bambu, Cina pun sangat tertarik untuk memakai jasanya. Bahkan menurut media asal Cina, Axtoutiao, pembicaraan  antara klub sepakbola tersebut dengan Shin Tae-Yong sudah memasuki tahap negosiasi.
Artinya peluang PSSI untuk memakai tenaga mantan pelatih timnas Korsel tersebut masih belum jelas. Padahal ketimbang Luis Milla, menurut saya pemilihan Shin Tae-Yong lebih realistis dan lebih relevan bagi kondisi PSSI kita saat ini. Pertama karena bayarannya masih di bawah Milla. Artinya tidak menjadi beban berat bagi kantong Federasi.
Kedua, prestasi kepelatihan Tae-Yong cukup mentereng juga. Ia pernah membawa Seongnam Ilhwa Chunma menjadi juaara Liga Champions Asia 2010. Yang kemudian berhak bermain di Piala Dunia Klub 2010. Hasilnya, Tae-Yong berhasil mengantar Seongnam mampu menembus peringkat keempat dunia. Di bawah Inter, TP Mazembe dan Internacional.
Ia pernah juga mengantar Timnas U-23 Korea Selatan mencapai babak perempat final Olimpiade 2016, Rio de Janeiro. Tae-Yong jugalah yang mampu membuat  Korsel lolos ke Piala Dunia 2018, Rusia. Bahkan di bawah polesannya,  Tim Taegeuk Warriors pada Piala Dunia 2018 sukses menjungkalkan Tim Der Panzer Jerman.
Jadi sesungguhnya rekam jejak kepelatihan Tae-Yong cukup mumpuni. Sayang sekarang ini PSSI harus bersaing dengan sebuah klub Cina. Mampukah Iwan Bule dan jajarannya merayu pelatih dari Korsel tersebut? Apakah dia lebih tertarik melatih Timnas Indonesia atau lebih tertarik tangani sebuah klub Cina saja? Itu yang harus kita tunggu bersama bagaimana ujungnya.
Luis Milla Kurang Meyakinkan
Setelah diskusi dengan Luis Milla selama kurang lebih empat jam di Manila, nampaknya PSSI kurang antusias untuk merekrutnya kembali. Luis Milla Aspas dianggap kurang meyakinkan. Jawaban-jawabannya atas semua pertanyaan PSSI dinilai kurang memuaskan.
"Tidak ada hal baru yang ditawarkan oleh Luis Milla, karena dia hanya menyampaikan road map yang sudah pernah dilakukannya." Ujar Mayjen TNI Cucu Soemantri, Wakil Ketum PSSI.
Mantan pemain Real Madrid tersebut, dipastikan tidak sanggup menggaransi Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF 2020. Padahal dia sudah pernah menangani Timnas U-22 dan Senior kita tahun 2017-2018. Artinya ia sudah banyak mengenal para pemain terbaik Indonesia. Juga sedikit banyak sudah memahami kultur dan kondisi sepakbola Indonesia. Maka seharusnya dia bisa lebih yakin untuk mengantar Skuad Garuda menjuarai Piala AFF 2020.