Bundanya tidak setuju, karena itu dianggapnya akan banyak memakan korban. Setidaknya akan ada dua orang cowok yang tersakiti hatinya. Yaitu Raka dan Permadi. Apa artinya membahagiakan Puguh, tapi menghancurkan yang lainnya?
Memang ada sekitar selusin pemuda yang pernah mendekati dan serius naksir Maria. Namun hampir semuanya berguguran, sebab tak memenuhi kriteria yang ditetapkan Maria.Â
Yaitu harus seiman, cerdas dan berkepribadian baik. Hanya Raka dan Permadi sajalah yang bisa lolos. Itu sebabnya, yang ditanggapi serius ya hanya dua pemuda itu saja.
"Kamu sendiri pun, kan belum bisa jatuhkan pilihanmu. Apa Raka atau Permadi. Artinya sampai kini pun, kamu masih menggantung posisi dan perasaan mereka. Jelas itu tidak elok, anakku. Itu menyiksa hati orang, namanya," komentar ibunya.Â
"Apalagi kalau sampai ketambahan dengan masuknya si Puguh, apa kamu nanti nggak mumet menghadapinya? Ibu saja ikut puyeng, Nduk!"
Posisi Maria sendiri sesungguhnya seperti berada di sebuah persimpangan jalan. Raka dan Permadi, belum lama ini sudah ungkapkan rasa cintanya. Tapi dia belum bisa memberikan jawabannya. Dia tidak menolak, tapi belum juga bisa menerimanya.
Menerima keduanya jelas tidak mungkin. Namun untuk melepas salah satunya pun, ia sama sekali tak rela. Apalagi belakangan ini, Puguh pun tampak sudah mulai  melepaskan sinyal-sinyal ketertarikannya.Â
Dan makin ke sini, berduaan dengan Puguh rasanya kian menyenangkan saja. Lalu, siapa yang mesti harus dipilih? Maria tak bisa menjawabnya.
***
Siang ini, sepulang dari kuliah, Maria tak punya agenda apa pun. Ia hanya rebahan saja di tempat tidurnya. Dalam kevakumannya itu, tiba-tiba ingatannya melayang ke omongan Lily beberapa hari yang lalu.
"Dari 2 orang cowok yang naksir eloe itu, kalau gue akan pilih si Raka.."