Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berkoalisi atau Beroposisi, Sama-Sama Mulia

3 Juli 2019   01:56 Diperbarui: 3 Juli 2019   02:08 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai Demokrat juga banyak disebut-sebut akan merapat masuk ke koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Bahkan ada yang memprediksi Agus Harimurti Yudhoyono akan mendapat jatah jabatan menteri. Yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Menurut Hinca Panjaitan, Sekjen Partai Demokrat, partainya dalam waktu dekat ini akan menentukan apakah berada di jalur oposisi atau masuk dalam koalisi pemerintah. Waktu yang dimaksudkan, ialah waktu setelah peringatan 40 hari meninggalnya Bu Ani Yudhoyono, 10 Juli 2019. Dan penentuan tersebut akan dilakukan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Sedangkan Partai Gerindra dan PKS tampaknya akan tetap konsisten berdiri sebagai partai oposisi. Tapi untuk kontestasi politik di pilkada-pilkada, mereka bisa terbuka untuk berkoalisi dengan parpol mana pun.

Sama-Sama Punya Peran Mulia

Untuk demokrasi yang sehat di negara yang beradab, sangat dibutuhkan kekuatan oposisi sebagai mekanisme penyeimbang terhadap berjalannya pemerintahan. Maka justru sungguh kurang sehat, jika semua parpol mau bergabung ke dalam koalisi pemerintahan. Bagaimana pun, untuk kehidupan demokrasi Indonesia modern, sangat memerlukan keduanya.

Diperlukan koalisi yang kuat, agar roda pemerintahan bisa berjalan dengan lancar, efektif dan produktif. Tapi diperlukan juga peran oposisi yang berfungsi untuk mengawal dan mengkritisi kebijakan pemerintah. Juga untuk bisa menawarkan gagasan-gagasan alternatif dalam rangka membangun bangsa.

Cuma yang perlu terus dibangun adalah etika dan budaya politik masing-masing pihak. Maksud saya, kalau jadi anggota koalisi, ya jadilah anggota yang kooperatif dan kompak. Jangan ngakunya bagian koalisi, tapi sikapnya di fraksinya di parlemen sangat menyusahkan. Bahkan lebih liar dari kelompok oposisi.

Sebaliknya, jika sudah mentahbiskan diri menjadi partai oposisi, ya jadilah oposan yang kritis tapi konstruktif. Yang korektif tapi obyektif. Jangan asal beda, asal nyinyir, apalagi asal bunyi.  Sikap selalu menuding, seolah-olah semua yang dikerjakan oleh presiden pasti salah. Sikap seperti itu, jelas sangat kurang beretika dan beadab.

Dengan spirit dan attitude berpolitik seperti itu, maka berkoalisi mendukung pemerintah, atau beroposisi secara kritis dan konstruktif, sejatinya adalah sama-sama pilihan yang mulia. Sama-sama berkontribusi dalam membangun dan membesarkan bangsa. Semoga saja!

==000==

Bambang Suwarno-Palangkaraya, 03 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun