Mohon tunggu...
Bam M Wibisono
Bam M Wibisono Mohon Tunggu... Penulis - Saya hanya pingin sesekali menuliskan pengalaman saja..

Pelaku Media

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Labbaik Allahumma Labbaik ( 1 )

23 Juni 2021   17:19 Diperbarui: 23 Juni 2021   17:31 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Labbaik Allahumma Labbaik "  ( 1 )

Pagi itu mas-nya masih ditempat tidur.. duduk dikasur memangku laptop dan seperti biasanya menulis atau preview video dari teamnya dikantor.. inilah kerjaan sehari hari mas-nya. Selepas shooting.. malamnya preview.. dilanjutkan meeting team untuk kegiata esok harinya.. baru bisa istirahat dan menyapa keluarganya dirumah..

Pagi itu Jumat -- mas-nya sudah sampai dirumah Solo setelah dua minggu di Jakarta, Bandung dan Sumedang, Pak tono yang menemani pulang ke solo sudah duduk diteras minum kopi setelah sarapan nasi liwet khas Solo.. capeknya sudah hilang setelah tidur pulas semalem. Pak Tono sudah sangat akrab dengan keluarganya Mas ini.. sejak th 2008 sudah bergabung dikantor dan menjadi seksi sibuk.. yaa pak tono ini manusia serba bisa -- apapun yang berbau mesin dia menguasai.. karena itulah Pak Tono ini selalu berada disamping boss kemanapun pergi.. dialah orang kepercayaannya..

Sepi dirumah itu.. Mbak Sum juga sedang nyuci dibelakang.. istrinya mengantar dan menunggui si bontot sekolah.. kakaknya pada sekolah dan kuliah.. tiba tiba hp mas-nya berdering dan diamati sekilas peneleponnya.. dan diangkatnya..

" Assallammuallaikum Prof.. selamat pagi... " sapaan hormat untuk peneleponnya..

" Waallaikumsallam Pak.. selamat pagi juga.. posisi dimana Pak?"

" saya lagi pulang ini Bapak.. ada dawuh untuk saya Prof..? " tanya Mas-nya

" Pak.. saya jadi minta tolong ini.. Bapak bisa berangkat sekarang kan untuk jadi petugas haji? Seperti yang pernah saya sampaikan dulu.. tolong didokumentasikan secara rinci proses perjalanan jamaah haji.. mulai dari persiapan mereka dari wisma haji ke embarkasi..  dan nanti jamaah turun di bandara AMMA -- Madinah dan Jeddah.. semua keperluan bapak untuk keberangkatan haji sudah dipersiapkan dikantor.. bapak tinggal kirim passport dan mengambil perlengkapan seragam dan koper haji dikantor.. saya tunggu nanti senin diruangan saya ya Pak.. jam 10. " kata Profesor.

Berita yang tak diduga sebelumnya ini membuat mas-nya bungkam tak segera merespon permintaan Prof dari Kemenag itu.. permintaan ini sepintas berpikir " apakah aku sudah siap untuk berhaji saat ini..? sudah mampukah saya menyandang Haji.. yang secara moral harus dipertanggungjawabkan didunia dan diakhirat nantinya...

" Haloo.. Pak.." suara Prof..

" Njih Prof.. saya koordinasikan dulu dengan teman dikantor njih Prof.. karena masih ada beberapa kerjaan yang belum  selesai.." jawab Mas-nya

" ya Pak.. saya tunggu informasinya hari ini ya.. karena mau pesan tiket pesawat dan pengurusan visa nya.."

Percakapan pagi yang terduga itu membuat mas-nya terdiam dan berpikir dengan tawaran untuk berangkat sebagai petugas haji yang sekaligus bisa melaksanakan ibadah haji.. satu impian setiap muslim bisa melaksanakan ibadah haji.. tidak mudah untuk bisa berangkat ibadah haji, setidaknya masih menunggu antrian 10 tahun dari waktu mendaftar haji...

" Assallammuallaikum... Wuk.. barusan Pak Dirjen Haji Telpon saya.. dan saya diminta untuk berangkat sebagai petugas haji tahun ini.. gimana? Berangkat ga aku? " kata Mas-nya minta pertimbangan istrinya.. Wuk itu panggilan sayang mas-nya untuk istri tercintanya dan tidak pernah berubah sampai sekarang..

" Allhamdulillah Ya Allah... Mas harus berangkat.. ngga usah mikir lagi.. kesempatan itu tidak datang dua kali.. Haji itu panggilan Allah SWT.. Mas sudah sudah dipanggil.. artinya mas mampu melaksanakan haji.. berangkatlah.. urusan dirumah aku yg mikir, jangan ada keraguan.. berangkatlah Mas... " jawab istrinya memberikan dukungan...

Hari yang dijanjikan.. Mas-nya sudah memasuki kantor Kemenag di lapangan banteng.. setelah memasuki halaman kantor kementerian itu mas-nya turun di depan loby dan pak tono berputar mencari parkiran..

" Selamat pagi.. saya mau ketemu Pak Dirjen PHU, saya sudah janjian ketemu Beliau hari ini jam 10.." kata Mas-nya kepada security

" Baik Pak, boleh pinjam ID card bapak.."

" Baik.. ini ID saya.." mas-nya menyerahkan ID nya -- dan Mbak Security menelepon..

" Bapak silahkan.. sudah ditunggu Pak Dirjen di lantai 5 ya Pak.. "

" Baik Mbak.. Terima kasih.."

Masnya menuju lift dan menuju lantai 5 dimana ruangan Bapak Dirjen dan para Direktur di Dirjen PHU itu berkantor.. setelah keluar dari lift sudah ada mbaknya yg didepan ruangan Pak Dirjen -- mbaknya ini sekretarisnya Pak Dirjen..

" Silahkan Pak sudah ditunggu Pak Dirjen didalam.. " sapa Mbaknya..

" Baik Mbak.. terima kasih.." dibukakan pintunya dan masnya langsung ketemu Pak Dirjen..

" Assallammuallaikum.. Prof.. " sapa Masnya

" Waallaikumsallam... hayookk duduk pak.. wah lama kita tidak ketemu ya pak, hanya lewat telepon.."

" Njih Prof.. kan Prof sibuk, apalagi menjelang keberangkatan jamaah haji begini.."

" Iya Pak.. jadi saya ulang lagi.. saya minta tolong ke bapak untuk membantu mendokumentasikan tamu Allah ini.. bapak lebih tahu dari sisi mana yang harus dishooting, nanti saya akan koordinasikan dengan konjen di Jeddah dan Kantor Urusan Haji di Makkah dan Madinah.. mereka akan membantu apa yg dibutuhkan bapak.. " Pak Dirjen memberikan arahannya..

" Mbak tolong panggilkan Pak Khoirizi kesini ya.." pinta Prof ke sekretarisnya lewat intercom

Sesaat setelah Pak Khoirizi memasuki ruangan Pak Dirjen..

" Pak Khoirizi.. ini kenalkan bapak ini yang saya mintai tolong untuk membantu mendokumentasikan kegiatan perjalanan haji kita tahun ini.. "

Pak Khoirizi dan Masnya saling bersalaman dan memperkenalkan diri..

" Pak Khoirizi tolong perlengkapan hajinya untuk bapak disiapkan ya.. sekalian diurus passport dan visanya.. "

" Baik Bapak.. " Pak Khoirizi mengangguk hormat..

Mereka berdua berjalan keluar meninggalkan ruangan Pak Dirjen menuju ruang kerja Pak Khoirizi untuk mengambil koper dan kain bahan seragam petugas haji..

" Pak nanti 10 hari lagi bapak langsung ke PHI -- Pondok gede ya.. semua petugas haji nanti berangkat Bersama dari sana menuju halim.." penjelasan Pak Khoirizi..

" Baik Bapak.. saya akan siap disana.." jawab Mas-nya..

" Bapak.. maaf boleh minta no rekeningnya.. kalau ada yg bri ya pak.. untuk transfer ongkos jahit pakaian seragam dan uang saku selama bertugas di Arab.." lanjut Pak Khoirizi

" Baik Pak.. saya kirim ke WA njih Pak.. "

Setelah urusan administrative keberangkatan haji selesai, mas-nya turun kelantai 1 dengan menenteng tas koper besar bertuliskan " Petugas Haji -- PPIH -- 2016 " setelah mengambil kembali ID card di security.. keluar pintu lobi -- mobil fortuner hitam itu menghampiri -- Pak Tono mengambil alih tas koper itu dan menaruh dibagasi...

" kita kemana ini mas.." tanya tono

" pulang balik solo.. tapi mampir di Cirebon dulu lihat kerjaan disana.." jawab masnya

" Pulang solo.. kesini Cuma ambil koper ini mas? "

" iyaa.. "

" kenapa ngga naik pesawat aja kemarin.."

" emang aku tahu kalau sepuluh hari lagi aku udah berangkat ke Mekkah ? "

" sepuluh hari lagi?? Cepet amat mas.. jamaah aja belum ada yg berangkat masih sebulanan berangkatnya.. itu juga yg kloter pertama "

" Kalau petugas itu berangkatnya lebih awal dan pulangnya paling akhir.. sampai jamaah sudah habis baru petugas haji diijinkan pulang.. karena petugas disana itu kan melayani tamu Allah.. ya jamaah itu.. dan aku mesti segera jahitin seragam ada 3 stel seragam.

" Semoga lancar mas.. jangan lupa panggil saya dan teman teman dari depan kakbah ya mas biar kita juga dipanggil kesana bisa berhaji.."

" Insya Allah itu pasti nok.. "

" Laptop dimana Nok? "

" dibelakang saya tutupi jaket mas tadi.. "

" Oh iya udah ini.. aku mau nulis dulu ya.. kita arah pulang lagi.."

" siaap.. " jawab Tono dan sudah hafal dengan kebiasaan mas-nya ini.. nulis diperjalanan hingga mengantuk dan langsung tertidur.. kalau sudah tidur.. dibangunkan kalau sudah waktunya sholat.. mampir di rest area.. mobil meliuk liuk diantara padatnya mobil di jalan tol untuk meninggalkan Jakarta..

Bersambung.. next.. hari hari di Jeddah dan Madinah..    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun