Mohon tunggu...
Bam M Wibisono
Bam M Wibisono Mohon Tunggu... Penulis - Saya hanya pingin sesekali menuliskan pengalaman saja..

Pelaku Media

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masih Ada Asa...

22 Juni 2021   14:43 Diperbarui: 22 Juni 2021   14:54 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Masih Ada Asa...

Anak ayam berlarian mengejar nasi yang berserakan ditanah itu telah menyita perhatiannya.. dipandanginya dan kembali pandangannya beralih pada induknya – induk itu hanya memandangi ketika kelima anaknya sedang memakan nasi bekas tuannya. pandangan induk ayam yang penuh kasih melihat anaknya dengan lahapnya memakan nasi.. perlahan induk mendekat kesisa nasi yang telah ditinggalkan anak anaknya… tinggal beberapa butir nasi itu tersisa.. tapi induk tetap menyantap dengan lahapnya.. seakan induk ayam itu sudah senang setelah anak anaknya kenyang makan nasi dipagi ini…

“ Pak saya berangkat dulu ya.. “ sapaan anaknya yang membuyarkan pelajaran hidup pagi itu

“ Iyaa.. hati hati dijalan.. “ jawab bapaknya sambil mengulurkan tangan – anaknya mencium tangannya dan berlalu menuju garasi..

Kembali pria setengah tua itu berjalan menuju tanaman cabe – yang ditanam disisa tanah depan teras belakang.. diambilnya cethok besi itu.. dan tanah yang tak bersalah itu menjadi sasarannya.. diaduk aduk.. membolak balik tanah yang hanya berukuran tempat tidur itu.. sayup sayup terdengar alunan Dmasive – jangan menyerah – lagu yang menguatkan untuk tegar menghadapi keadaan… cethok besi itu terhenti.. berganti selang air yang menjadi mainannya.. tanaman cabe terong dan bibit beberapa pohon durian itu menjadi sasarannya, pagi itu sudah kedinginan diguyur air..     

“ Emang bibit durian mau ditanam dimana pak ? “

Sejenak menoleh kearah suara itu.. dengan tersenyum menjawab pertayaan satire itu..

“ yang penting ada bibitnya dulu kak.. kalau sudah gede nanti dipindah kekebun sana..”

“ kebun mana pak “ sambil senyum kakak kearah bapaknya..

“ kebun mbah.. kebun pakdhe.. atau kebun orang..” bapak itu sambil tertawa menutupi kegusaran pertanyaan kakak…

“ tanam di pot aja pak.. siapa tau nanti bisa berbuah…” balas kakak

“ udaahh beli durian sana taruh disamping pohonnya situ.. trus difoto.. taruh distatus bapak” sahut adik terkecil dari dalam rumah…

Tawa kakak beradik itu menambah runcingnya kegalauan bapaknya.. tapi mereka tidak tahu kalau bapaknya sedang bertarung dengan psikososial yang dialami sekarang… bapaknya yang selalu berusaha tegar dihadapan mereka itu sedang berusaha untuk menundukkan perasaan kecamuknya diri…

“ Pak… tahu diri dikit… udah item masih berjemur melulu tiap hari..”

“ kak.. dimasa pandemic ini kita mesti meningkatkan imun kita.. dengan berjemur tiap pagi jam 10an gini bentar juga udah cukup yg penting rutin..” jawab bapaknya sambil melepas kaos yang telah basah oleh keringat..

“ lha bapak bukannya udah dari jam 7 tadi bapak berjemur “

“ yang tadi olah raga dan berkebun kak… “

“ Adik belum selesai kak? “

“ belum tuh.. masih didepan laptopnya..”

“ bukannya udah jam 10 ini ”

“ Pak nanti saya mau keluar bentar ya..? “ kakak meminta ijin..

“ mau kemana kak? “

“ mau keteman sekalian masukin paket.. ada beberapa yg harus dikirim..”

“ iyaa.. hati hati.. selalu prokes dimanapun ya..”

“ Pastilah Pak.. Milooo… sini “ kucing gemuk itu mendekat ke kakak – digendongnya kucing kesayangan itu dan berlalu meninggalkan bapaknya..

Bapaknya yg  telanjang dada itu menuju meja teras dan mengambil hp yang berdering..

“ Assallammuallaikum… ya Pak..” menjawab telepon sambil duduk menyalakan rokok..

“ Baik Pak.. saya paham dengan kondisi saat ini.. kalau memang pekerjaan yang sekarang dipanding – mungkin bapak bisa membantu saya untuk mencairkan invoice tahun kemarin.. karena crew saya sudah 10 bulan ini tidak ada kegiatan..”

“ Baik Pak.. terima kasih sebelumnya.. “ menutup hp dan menyeruput kopinya..

Dipandanginya layar laptopnya.. dengan mengangguk angguk paham dengan apa yang dialami oleh keluarga anak buahnya.. empat orang ini telah bersama sama turut membangun berdirinya usaha yang sampai saat ini telah menjadi sandaran hidupnya..

“ saya memahami posisi Pak Dirjen saat ini.. anggaran dipangkas dialihkan ke penanganan covid.. dan invoice kita juga ditunda sampai ada dana.. mungkin kita lebih baik berpikir buruknya.. invoice kita hangus supaya kita tidak selalu berharap besar.. yang kita pikirkan sekarang.. bagaimana kita mampu survaive ditengah pandemic.. tidak usah muluk, cukup kebutuhan dasar keluarga kita dulu.. bikin kenyang perut keluarga.. pahit memang kita merasakan.. tapi kita ini kepala keluarga.. jangan sampai keliahatan lemah dimata anak isteri kita.. kalian harus tegar dan lebih bijak lagi dalam keluarga.. “ pesan itu disampaikan setelah mendengarkan keluhan anak buahnya dalam meeting zoom dimalam itu.

“ Baik Mas… saya juga memahami posisi mas sekarang.. apalagi posisi mas.. pasti tekanan itu berat sekali.. dan selama ini kita belum pernah mengalami kondisi yang separah ini.. “ sambut Willy mensupport boss nya..

mereka selalu memanggil dengan “ mas “ untuk boss nya – karena kata itulah yang bisa membuang jarak.. yang selalu bisa mengikat profesionalisme dan kekeluargaan. Walaupun dalam pekerjaan yg dituntut untuk professional dan mampu under pressure kapanpun – hanya kata kata bossnya inilah yang selalu mampu meredam gejolak hatinya karena berbagai tekanan selama pandemic covid ini..

“ Murry.. Lukman.. Tono.. kenapa diem dari tadi.. ngomong.. kita perlu sharing, kita hadapi Bersama permasalahan kita ini..”

“ Mas.. saya lagi pusing niihh.. kontrakan anak saya mesti dibayar bulan ini, walaupun tidak ditempati.. anak saya kuliah dari rumah tapi bayar kost jalan terus.. “ keluh Tono

“ Kalau saya mas.. saya memahami kondisi kantor dan keluarga teman teman semua.. saya sedikit tenang karena istri saya kan ASN jadi tidak begitu terganggu mas Boss…” ungkap Lukman coordinator editor dikantor itu..

“ Mau omong apa lagi.. kondisi saya ya sama seperti teman teman.. saya tulang punggung, tapi sekarang punggungnya lagi capek.. kalau berdiri tidak mampu tegak yaa.. sedikit menunduk gapapa .. asal tidak tidak terjerebab ajalah…” sambung Pak Tono – Koordinator Unit yg telah mengabdi sejak berdirinya Production House itu…

“ asal tidak nungging ya pak tono.. “ sahut willy disambut tawa teman lainnya..

“ Nungging boleh.. asaal.. pada tempatnya.. dan jangan kelamaan.. ingat boyoke wis tuwo..“ sahut murry Koord Crew asli Betawi yg terbiasa Bahasa jawa kebawa bossnya yang wong solo..

Mereka semua memiliki latar belakang yg sama.. mereka alumni sebuah televisi dan dimotori boss-nya sekarang untuk Bersama sama mendirikan wadah tempat berkarya yang independent.. bebas berkreasi.. membangun negeri lewat media yg mampu mengedukasi public.. memberi pesan positive untuk public.. kebanyakan klien mereka adalah institusi yg memiliki kebijakan taktis untuk masyarakat dan berbagai perguruan tinggi.. bahkan kliennya ada yang dari luar negeri..

“ saya paham banget kondisi kalian.. sama seperti aku.. usaha anakku pertama yg property dan café juga rontok terkena imbas.. anak kedua café nya juga rontok.. sekarang mereka beralih ke online shop mengikuti adiknya yang ternyata lebih eksis ditengah pandemic ini.. “

OOhh usaha anak anak mas juga kolaps ya mas? “ Tanya willy..

“ Trus kegiatan mereka apa mas sekarang..? “ Murry menyambung willy..

“ Iyaa Will.. saat ini mereka wait and see aja.. yang anak pertama sekarang bergabung di PTN dan adiknya ikutan jualan online..” jawab bossnya..

“ saat ini saya mencoba kolaborasi dengan Lembaga penelitian  disini untuk memproduksi drama pendek dan documenter.. saat ini public butuh tontonan yg sehat.. yg mengedukasi.. tontonan yg mampu memberikan inspirasi dan kampus ini kaya akan ilmu dan pakar.. kita pakai platform youtube untuk onair-nya untuk menekan budget.. sekarang masih dalam tahap gerilnya mencari fundingnya.. yg penting kita masih bisa berkarya disaat ini.. jangan sampai otak kita beku.. “

“ Allhamdulillah mas.. semoga barokah.. semua harus dicoba mas.. mas yang lebih ngerti celah gerilnya-nya.. kita hanya mampu bantu doa untuk mas… “ kata Willy..

“ Aamiin Ya Robb…. Saya yakin kalau mas yg loby Insya Allah berhasil.. siapa sih yg ga luluh dengan loby si boss kita ini…” support Lukman..

“ Terima kasih suppornya teman teman.. semua saya lakukan ini semata tanggung jawab kita kepada keluarga kita.. kita tidak boleh menyerah dengan keadaan.. kita harus tegar dimata keluarga kita.. karena kita ini lilin dimalam hari.. rela mati untuk keluarga kita.. jangan pernah padamkan mimpi anak anak kita kemarin.. bantu mereka selalu tegar dalam kondisi saat ini.. kuatkan hati istri.. jangan lupa berdoa – dengan doa kita punya power spiritual yg tak terbatas.. kita bisa berdoa tanpa batas.. Allah pasti mendengar curhat kita.. cukup Allah yang tahu curhat kita yg terdalam.. manfaatan waktu pandemic ini untuk lebih dekat dengan keluarga kita.. pengganti waktu yg hilang kemarin saat kita sibuk kerja.. Lukman ajak anakmu belajar editing supaya anakmu tahu kerjaan bapaknya dan bantu anakmu mengisi waktu dengan kegiatan yg positif.. demikian juga dengan yang lain.. buatlah suasana dalam keluarga yg menyenangkan.. ceritalah kegiatan kalian selama kita shooting.. ceritakan suka dukanya kita dilapangan.. supaya mereka juga tahu.. bapaknyapun ada pelangi dalam bekerja.. kita harus saling dukung.. saling menguatkan.. kita adalah satu Tujuan kita bekerja untuk keluarga.. untuk permata kita dirumah.. jagalah senyum mereka agar selalu mengembang.. “

Mereka mengangguk memahami setiap kata yg disampaikan seniornya itu.. mereka saling senyum dan melambaikan salam untuk saling istirahat karena aktu sudah menunjukkan 02.00 waktunya untuk sholat malam dan curhat ke Allah yg selalu setia mendengar dan memberikan solusi…..       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun