Mohon tunggu...
Bembeng Je Susilo
Bembeng Je Susilo Mohon Tunggu... profesional -

FIMAKAHA INSTITUTE. Training For Elevating! Membumikan Inspirasi. Hidup mesti dilakoni dan dimaknai, berhenti berarti mati. Static means death. DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

HPI, Rakernas Bandung, dan Bandros

11 Oktober 2015   21:46 Diperbarui: 30 Juni 2016   14:40 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Rakernas.....pukul kentongan Ketum HPI, Ketua HPI Jabar dan Dinas terkait.

Dengan penuh semangat para peserta Rakernas Bandung dari berbagai daerah, membahas, berdiskusi, dan menelaah program-program HPI yang sedang berjalan maupun yang sedang akan dijalankan. Dari rakernas Bandung, ada tiga pembidangan yang menjadi bahasan utama dan  akan direalisasikan ; pertama, bidang IT (website), kedua, bidang pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi, dan ketiga, bidang peraturan pemerintah. 

Pertama, bidang IT (koordinator Heben Nezer/kabid. organisasi DPP HPI). Era informasi dewasa ini adalah era keterbukaan yang amat masif, dunia menjadi tanpa batas (borderless). Keberadaan sesuatu akan cepat diketahui oleh masyarakat luas dengan cepat hanya dengan mengakses jaringan internet. Hal ini memberi peluang sekaligus tantangan bagi individu atau organisasi untuk memperkenalkan diri secara luas. Oleh karenanya, branding amatlah penting. HPI menyadari, betapa pentingnya memiliki website sebagai sarana branding sekaligus  alat promosi bagi semua aktifitas organisasi, dan tidak menutup kemungkinan mampu menangguk nilai-nilai komersial di dalamnya. 

Kedua, bidang pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi (koordinator Andi Muhammad/kabid. Diklat & Litbang DPP HPI). Profesionalitas tour guide mesti terus ditingkatkan seiring dengan maju dan terus berkembangnya pariwisata negeri ini. Sebagai profesi yang berada di garda depan pariwisata para pemandu dituntun untuk memiliki kompetensi kerja di bidangnya sesuai  dengan syarat kerja yang telah ditetapkan dalam SKKNI (Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Oleh karena itu, mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja pariwisata, termasuk tour guide profesional dan tersertifikasi, HPI berkomitmen mendirikan sebuah Training Center (TC-HPI) berskala nasional, yang akan dipadu-padankan dengan keberadaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-Pramindo) yang telah didirikan terlebih dahulu.

Ketiga, bidang peraturan pemerintah (koordinator Imam Widodo/ketua DPD HPI Jogjakarta). Setiap Organisasi akan berjalan lancar,maju, dan berkembang jika mendapat dukungan dari pihak otoritas yang kompeten. HPI menyadari bahwa selama ini keberadaan HPI tidak atau belum didukung oleh seperangkat peraturan pemerintah yang akan mampu menaungi dan memberi peluang penguatan untuk HPI lebih maju lagi. Menyadari itu semua, kini HPI tengah menggodok sebuah peraturan pemerintah tentang keberadaan organisasi, yang diharapkan dengan disyahkannya peraturan tersebut akan menjadi payung hukum bagi kehidupan organisasi HPI dan tour guide.Sehinga  keberlangsungan organisasi dan para pramuwisata di seluruh Indonesia akan lebih semangat dan bergairah. Bravo!

 Bandros

Para peserta berbandros ria.......isiiiss....
Para peserta berbandros ria.......isiiiss....
Bandung Tour On Bus disebut Bandros adalah ikon baru pariwisata kota Bandung. Menikmati Bandung dengan segala pernak-perniknya dengan naik Bandros terasa menyenangkan dan cukup mengasyikkan. Apalagi jika naik di bagian atas bus, tanpa mengenakan topi, akan terasa terhembus angin semilir nan sepoi-sepoi terasa isis. Tapi awas tetap waspada, jika meleng, kepala akan bisa kesabet ranjau berupa kabel dan ranting-ranting pohon yang melintang di jalanan. Mas guide akan selalu memberi peringatan jika ada ranjau, "itu adalah salah satu sensasi naik Bandros" ujar mas guide. Aya-aya waek!

Bandros adalah ide brilian wali kota Bandung Ridwan Kamil, bis double decker terbuka dengan warna merah menyala mirip seperti di London berjalan mengelilingi titik-titik tertentu di kota bandung, sambil mendengarkan penjelasan pemandu tentang tempat yang kita lewati (sesekali nanya boleh dong). Walau terasa rada terganggu dengan ranjau-ranjau yang berseliweran, tapi itu bisa jadi bahan seru-seruan tatkala naik Bandros, terganggu tapi seru. Sekali lagi itulah sensasi naik Bandros. Bravo!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun