Mindset seorang pengusaha tadi dijalankan baik dalam permainan bisnis keluar maupun ke dalam. Keluar dimaksud adalah "skillset" yang harus dimiliki seorang entrepreneur yang sukses.Â
Karena seorang pengusaha sukses dia akan selalu bekerja dan berbisnis secara tim. Dia akan menempatkan perananan dirinya sesuai kemampuan yang dimiliki. Apakah dia sebagai pemasar yang baik, atau penjual yang baik, atau menguasai teknologi informasi (IT), atau sebagai visioner, atau sebagai manajer, dan seterusnya. Â
Setiap orang memang unik. Setiap connectome otak manusia atau kumpulan neural pathways jalan pikiran setiap orang berbeda, tidak ada satupun di dunia yang sama (Sebastian Seung, 2012).Â
Karenanya kemampuan, kecenderungan pola berpikir dan berperilaku setiap orang pun berbeda. Mereka tidak harus menjadi orang lain. Cukup menemukan dirinya dengan masing-masing kekuatan dan saling mengisi berkolaborasi di dalam suatu tim. (Geil Browning, 2017).
Menurut World Economic Forum, emotional intelligence dan cognitive flexibIlity adalah 2 soft skills baru yang sebelumnya tidak masuk ke dalam 10 besar skill yang diperlukan untuk tahun 2020. Ini menjadi catatan penting, kita memang dituntut untuk terus agile dan beradaptasi terhadap tuntutan jaman.Â
Dengan kemajuan teknologi yang pesat, ada beberapa mata pencaharian pekerjaan yang telah hilang dan akan hilang. Terutama pekerjaan yang sifatnya banyak pengulangan (repetition jobs).
Pondasi ketiga lebih ke dalam adalah "actionset". Setiap orang di dalam tim termasuk kita harus tahu persis apa yang seharusnya dikerjakan setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap kuadran. Sehingga setiap hari, setiap minggu pondasi kita akan lebih baik dan semakin baik (strengthen your neural pathways).Â
Saat kita mengkombinasikan ketiga rencana ini (mindset, skillset, dan actionset) pondasi bisnis kita semakin kuat (repeatable, predictable, duplicatable). Ingat konsep neuroplastisitas; neurons that fire together, wire together! (Carla Shatz, 1992).
Kemudian setelah bisnis kita terus bergulir, perusahaan menghasikan omzet atau pendapatan usaha (revenue streaming) jutaan rupiah, ratusan juta rupiah, bahkan miliaran rupiah, artinya kita berhasil mengimplementasikannya. Implementasi merupakan fundamental sangat penting di tahapan kedua bisnis ini.Â
Apa yang diimplementasikan? Ketika perusahaan mulai mendatangkan uang, penghasilan perusahaan secara konsisten, predictable, dan daftar antrian prospek yang prosesnya dinamakan "leads". Â
Ketika perusahaan tidak memiliki lead indicators ini sangat berbahaya, karena kita tidak tahu posisi kita, agar dapat meningkatkan upaya kita sesuai masing-masing target yang akan dicapai (lag indicators).Â