Para pilot bisa saja membicangkan banyak sekali topik. Tetapi mereka cepat memusatkan perhatian pada data-data terpenting. Mereka selalu berpikir apa yang seharusnya mereka pikirkan, yang memungkinkan mereka meminimalisasi pembicaraan yang tak berguna.
Menurut Pedmore, kemampuan awak pesawat untuk memprioritaskan pekerjaan-pekerjaan penting mereka menjadi faktor penentu keberhasilan tersebut. Tentu saja, tak cukup memikirkan masalah; Haynes harus menyelesaikannya, yaitu mencari metode flight control yang benar-benar baru. Di sinilah PFC mempertontonkan kelebihannya yang unik. Dialah satu-satunya bagian otak yang dapat menangkap prinsip abstrak. Dalam hal ini prinsip kerja engine thrust.
PFC dapat menyelesaikan masalah-masalah pelik. Elemen pokoknya adalah working memory. Seperti hasil-hasil riset neurosains menunjukan bahwa neuron-neuron di daerah-daerah PFC dalam otak manusia akan menyala ketika merespon stimulus. Seperti lampu-lampu di kokpit, dan tetap menyala selama beberapa detik setelah stimulus itu lenyap.
Imbas dari aktivitas ini mendorong otak menciptakan asosiasi-asosiasi kreatif ketika sensasi-sensasi dan ide-ide yang tampaknya tak saling berkaitan bertemu. Kemudian sel-sel korteks mulai membentuk hubungan-hubungan yang tak pernah ada sebelumnya. Mengkait-kaitkan diri sel-sel itu dengan jaringan-jaringan baru. Seperti yang diungkapkan Haynes; "Ide cemerlang itu datang begitu saja, secara tiba-tiba, entah dari mana."
Dia membuang semua hal lain yang dapat membuatnya cemas. Pada saat itulah Haynes sadar bahwa mempercayai insting-instingnya dalam seperti itu adalah sebuah kesalahan besar. Pasca kejadian kecelakaan tersebut, pilot-pilot United Airlines diuji. Datanya menunjukan bahwa para pilot yang diuji tersebut gagal mendaratkan C-10 pada 57 simulasi pertama.
Berbeda, Haynes berhasil mencegah kecelakaan yang hampir pasti terjadi. Karena dia bisa memanfaatkan kelebihan PFCnya. Dia mampu bersikap tenang dan menganalisis situasi secara cermat sehingga dapat menemukan ide cerdas.
Pelajaran yang dapat dipetik; secuil pikiran rasional dapat menyelamatkan kita. Selama berpikir rasional, PFC bekerja secara khusus untuk mencari jawaban kreatif, untuk menciptakan gagasan kilat yang membimbing manusia kepada keputusan yang tepat.
Ringkasnya, orang-orang percaya bahwa keputusan yang diambil dengan pertimbangan rasional niscaya lebih baik ketimbang keputusan impulsif. Don't judge a book by its cover.
Plato meyakinkan kita bahwa dunia yang sepenuhnya rasional adalah dunia yang sempurna, sebuah Shangri-la (syurga imajiner) yang diatur oleh persamaan-persamaan statistik dan bukti-bukti empiris. Dia tau bahwa otak rasional tidak dapat menyelesaikan semua masalah. Atau dengan kata lain PFC mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang serius.
Neurosains dan Masa Depan Dunia Penerbangan
Pada abad ini kemajuan teknik pencitraan otak telah merevolusi pemahaman kita mengenal otak. Kita menjadi mengetahui lebih banyak mengenai struktur dan fungsi otak manusia di balik pengolahan panca indra, pikiran, dan gerakan tubuh.