Mohon tunggu...
Bambang Herutomo
Bambang Herutomo Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan dan mahasiswa S2 Teologi STT Jaffray Jakarta

Konsultan Pertambangan Batubara dan Mahasiswa S2 Teologi STT Jaffray Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi Nilai-nilai Pertumbuhan Gereja Mula-mula

22 Agustus 2019   10:20 Diperbarui: 22 Agustus 2019   10:19 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika gereja berdiri pada Hari Pentakosta (Kisah Rasul 2), Petrus memberitakan Kristus sebagai Tuhan yang telah bangkit. Dia memberitahu seisi rumah Israel, ".... bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan, dan Kristus" (Kisah Rasul 2:36). Orang-orang yang mendengar saat itu menjadi pedih hatinya dan bertanya, "Apa yang harus kami perbuat saudara-saudara?" Petrus kemudian menjawab, "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia, yaitu Roh Kudus" (Kisah Rasul 2:38). Tiga ribu jiwa mentaati Injil pada hari itu (Kisah Rasul 2:41), kemudian jumlah laki-laki menjadi kira-kira lima ribu jiwa (Kisah Rasul 4:4). 

Orang-orang percaya lebih banyak lagi ditambahkan kepada Tuhan (Kisah Rasul 5:14) dan jumlah murid-murid itu berlipat kali ganda (Kisah Rasul 6:7). 

Jumlah murid-murid di Yerusalem pada saat itu, sebelum mereka tersebar ke berbagai tempat karena penganiayaan mungkin mencapai antara dua puluh ribu sampai dua puluh lima ribu jiwa.Oleh karena jemaat di Yerusalem ini adalah jemaat yang mula-mula, maka kita dapat belajar dari pertumbuhan mereka yang mengagumkan serta melihat beberapa karakteristik mereka.

Karakter Murid Yesus atau Para Rasul.

Sebelum hari Pentakosta, khusus pada saat Tuhan Yesus ditangkap, diadili, di salibkan ,semua murid Tuhan Yesus termasuk Petrus menyembunyikan diri, karena takut ditangkap dan diadili seperti Tuhan Yesus. Kita ingat Rasul Petrus adalah salah satu murid Tuhan Yesus, Sebelum Petrus dipenuhi Roh Kudus, ia menyangkal 3 kali Yesus pada waktu Yesus ditangkap prajurid Romawi. Pada hal sebelumnya pernah berkata rela mati dengan Yesus. 

Tetapi ucapan Petrus tidak terbukti.Semua orang termasuk para Rasul atau murid Yesus saat itu  belum dipenuhi oleh Roh Kudus, tidak ada keberanian dirinya , apalagi kalau harus memberitakan injil, ketakutan aniaya sering kali melintar dipikiran mereka.Tetapi jika dipenuhi oleh Roh Kudus, sikap kita akan diubah oleh Roh Kudus menjadi karakter baru. 

Petrus dan para Rasul yang lain diubah setelah dipenuhi Roh Kudus dan ada keberanian untuk memberitakan Injil dan kata-kata mereka dipercaya dan punya wibawa bagi yang mendengarnya, sehingga melalui kata-kata mereka, orang yang mendengar menjadi percaya dan bersedia di Baptis, Kisah Para Rasul 2: 38." Jawab Petrus kepada mereka : " Bertobatlah dan hendaklah kamu masing -masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima Roh Kudus". Dan ribuan orang bertobat, siap dibaptis dan menerima curahan Roh Kudus.

Kita refleksikan dengan Gereja saat ini sebagai persekutuan umat Tuhan, apakah gereja masih konsisten menjalankan Amanat Agung Matius 28 : 19-20 "Karena pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." . 

Kalau kita baca ayat diatas, sebenarnya tugas utama gereja adalah melakukan penginjilan dan pengajaran dan janji Tuhan pasti dan akan terjadi apabila kita melakukan tugas utama tersebut Tuhan akan menyertai sampai akhir zaman.

Secara umum, semangat penginjilan dan pengajaran di Gereja-gereja sangat menurun, gereja pada umumnya hanya fakus pada ibadah-ibadah, apakah ini karena pengaruh dari kondisi Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragam Islam, sehingga ada keengganan atau takut melakukan penginjilan, pada hal penginjilan adalah salah satu Amanat Agung dari Tuhan Yesus Kristus kepada muridNya yang terhimpun dalam perrsekutuan di Gereja. Kenapa Gereja sekarang lebih mencari amannya untuk tidak melakukan penginjilan keluar. Ciri-ciri gereja yang dipenuhi Roh Kudus seperti Gereja permulaan adalah mepunyai keberanian untuk melaksanakan penginjilan dan pengajaran. Harusnya Gereja saat ini mempunyai keberanian yang sama karena Roh Kudus menyertai mereka, ini jaminan dari Tuhan Yesus Kristus.

Ciri-ciri lain yang terlihat dimana Gereja dan jemaatnya yang dipenuhi Roh Kudus adalah antara lain :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun