Mohon tunggu...
Bambang Tri A
Bambang Tri A Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Analisis Unsur Intrinsik dan Ektrinsik Novel "Daun yang Jatuh Tak Akan Pernah Membenci Angin"

25 Februari 2018   16:47 Diperbarui: 25 Februari 2018   16:54 3241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Begitu membanggakan...." kata ibu."    Kutipan tersebut menunjukan kata-kata terakhir yang disampaikan ibu saat menjelang kematiannya. Selain itu untuk tokoh selanjutnya dalam novel ini adalah Danar sebagai seorang pria yang menolong Tania kecil dan juga orang yang disukai oleh Tania sejak kecil. Watak Danar adalah baik hati, penyayang, dan penolong. Watak Danar dapat dilihat pada ucapannya, salah satunya ada pada bab 1 halaman 12 yaitu     "Dia beranjak dari duduknya, mendekat. Jongkok di hadapanku. Mengeluarkan saputangan dari saku celana. 

Meraih kaki kecilku yang kotor dan hitam karena bekas jalanan. Hati-hati membersihkannya dengan ujung saputangan. Kemudian membungkusnya perlahan-lahan. Aku terkesima, lebih karena menatap betapa putih dan bersihnya saputangan itu. "Kamu seharusnya pakai sandal," dia berkata sambil mengikat perban darurat tersebut."         

Ucapan tersebut menjelaskan bahwa Danar adalah pria yang perhatian, ucapan tersebut dikatakan Danar pada saat menasehati Tania yang berjalan di bus tanpa menggunakan sandal. Ada Ratna sebagai kekasih Danar, Ibu dari Tania dan juga Dede sebagai adik laki-laki Tania. Watak setiap tokoh dapat dilihat dari ucapan dan perilaku tokoh.

Untuk latar, novel ini menggunakan latar toko buku pada permulaan cerita sebagai latar tempat, sebagai contoh ada di bab 1 yang berisi          "Dari lantai dua toko buku paling besar di kota ini, kalian bisa melihat..."       

Selain toko buku, novel ini mengambil latar tempat seperti china town dimana Tania, Dede dan Danar sering makan bersama, dan juga bandara changi dimana Danar memberi liontin istimewa untuk Tania. Sementara itu untuk latar waktu cerita ini mengambil beberapa waktu yaitu saat Tania dan adiknya mengamen malam hari, pernikahan Danar dan Ratna, dan kunjungan ke toko buku setiap malam yang dilakukan oleh Tania, sebagai contohnya ada di halaman 5 yaitu       "setiap malam aku ke toko buku ini."             

Kutipan tersebut menceritakan saat tania pergi ke salah satu toko buku yang ada ditempatnya. Terakhir adalah latar sosial, salah satu contohnya adalah lingkungan yang di tinggali oleh Tania saat berada di singapura, kita juga dapat melihat pada halaman 52 yaitu             

"Anne satu-satunya sahabatku di Singapura. Sahabat yang baik."                        

latar sosial yang ditunjukkan disana adalah kebersamaan bersama anne sebagai teman dekat Tania.

Di novel ini penulis menceritakan dan mengungkapkan seluruh kejadian menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama dengan menggunakan kata "aku", yaitu Tania menjadi narrator yang menceritakan. Salah satu contohnya adalah pada halaman 131 yaitu "Aku butuh satu jam untuk membaca naskah setengah jadi itu."       

Kutipan tersebut adalah salah satu ucapan Tania saat membaca novel karya Danar.

Selain unsur intrinsik, ada juga beberapa unsur unsur ektrinsik yang mempengaruhi sebuah novel. Beberapa contoh unsur ektrinsik itu adalah subjektivitas penulis, psikologi penulis dan juga lingkungan penulis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun