10. MEGATRUH, bercita rasa sedih
MEGATRUH bermakna megat ROH (menceraikan ROH, karena sudah memasuki alam kasedan jati (kematian)
11. POCUNG, bercitarasa sembrana (sesuka hati), lucu
POCUNG bermakna dipocong-I (dikafani), menggambarkan keharusan kehidupan untuk meerasakan kematian dan jasad kita dikubur dalam tanah.
Senada dengan gambaran diatas, Prof.Dr. DAMARJATI SUPAJAR, seorang ahli falsafah dan budaya JAWA membagi fase hidup manusia menjadi tiga bersekala 20-an berdasarkan usia, yakni FASE 20-1, yakni masa remaja/muda yang harus dinamis, kemudian FASE 40-2 merupakan fase persiapan untuk laku pembersihan batin, dan yang terakhir FASE 60-3 yang merupakan fase mungkur, yaitu total kepada kehidupan batin.
Demikianlah sekeping catatan tentang budaya JAWA, budaya kita sendiri yang wajib kita kenali, kita rasa, kita kembangkan. Lalu kenapa kita tidak bangga MENJADI JAWA???
Salam Budaya!!
Malo-Ponorogo, 28 Nopember 2010
Referensi:
- FILOSOFI JAWA, terbitan FORUM KOMUNIKASI TOLERANSI SPIRITUAL BUDAYA PONOROGO,
- MAWAS DHIRI, karangan Prof. Dr. DAMARDJATI SUPADJAR.