Mohon tunggu...
bambang hermawan
bambang hermawan Mohon Tunggu... -

Penikmat Budaya,, Alumnus UII Jogjakarta 2001

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tembang Macapat dan Perjalanan Manusia

28 November 2010   14:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:13 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

11. POCUNG

Masing-masing jenis tembang diatas memiliki aturan baku sendiri-sendiri seperti berapa jumlah gatraI (baris)nya dalam satu pupuh (bait), Guru lagu serta guru wilangannya.

Namun maksud tulisan ini bukanlah membahas tentang semua hal teknis per-macapat-an, melainkan lebih kepada kajian filosofi dari nama-nama tembang macapat diatas. Seperti biasa bagi JAWA semua hal dan bentuk budaya adalah pasemon (pralambang) dari nilai agung kehidupan itu sendiri.

Mari kita mulai satu demi satu:

1. MIJIL, ber-citarasa sedih.

Mijil bermakna lahir/keluar, yaitu lahirnya si jabang bayi dari kandungan sang ibu. Pada saat kelahiran, semua saudara sanak keluarga serta tetangga memberikan doa-doa keselamatan, menyambut dengan suka cita. Bayi dilimputi oleh rahsa, ketika haus atau lapar, bisanya hanya menangis, belum mampu berpikir.

2. MASUMAMBANG, ber citarasa Sedih, getun (menyesal)

MASKUMAMBANG bermakna emas yang mengambang., menggambarkan kondisi bayi yang sudah tumbuh dengan tingkah lakunya yang menyenangkan semua yang melihat, sehingga semua orang berhasrat menggendongnya.

3. SINOM, ber citarsa Prasaja (sederhana)

SINOM bermakna sang pemuda, menggambarkan keadaan manusia yang sudah memasuki alam akil baligh. Pada masa ini terasa semakin berat tugas mendidik bagi orang tua. Nafsu Panca inderanya sudah sempurna, sehingga perlu bimbigan ketat agar tidak kesasar.

4. ASMARADANA, bercita-rasa Sengsem (cinta/suka), sedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun