Karena kebijakan bidang perpajakan bisa membawa 2 dampak sekaligus. Jika pajak dinaikan maka konsekuensinya adalah  terjadi penurunan tingkat daya beli  masyarakat dan hasil akhirnya adalah terjadi penurunan investasi dan produksi. Namun disisi lain jika pajak di turunkan ( lebih rendah ) maka di kuatirkan membuat masyarakat akan lebih konsumtif dan dampak negatifnya justru akan menjadikan inflasi yang tidak terkendali.
Oleh karena itu, mungkin saat ini adalah saat yang tepat untuk perusahaan yang bergerak dibisnis keuangan baik yang perbankan dan non perbankan untuk bisa mengoptimalkan sistem dan integrasi aplikasi teknologi untuk meningkatkan kinerja di bidang bisnis pembiayaan.
Konsep aplikasi teknologi yang membuat kinerja perusahaan menjadi lebih baik, pada akhirnya memang bisa menjadi salah satu alternative solusi yang bisa di lakukan sebelum pada akhirnya pelaku bisnis mengharapkan adanya kebijakan fiscal dari pemerintah. Â Salah satu aplikasi teknologi yang mungkin bisa di maksimalkan adalah apa yang biasa di sebut dengan istilah aplikasi teknologi CRM (Customer Relation Management).
Karena saat ini dengan berkembangnya aplikasi teknologi, sebenarnya banyak manfaat yang bisa di berikan  untuk pelaku bisnis agar kinerja bisnis yang mereka jalankan bisa lebih optimal. Dan terkait dengan peran CRM dalam meningkatkan bisnis di sektor Finance dan Bank adalah seperti :Â
- Membantu untuk mengoptimalkan potensi nasabah yang dimiliki perusahaan tersebut.Â
- Bisa sebagai sarana untuk meningkatkan profitabilitas dan kinerja dari perusahaan yang bersangkutan.Â
- Mampu memberikan service yang maksimal sehingga bisa memberikan kepuasan kepada nasabah dari perusahaan yang bersangkutan.Â
- Keberadaan data dan informasi bisa lebih terpusat sehingga memudahkan proses kerja dari perusahaan tersebut dan yang Â
- Peningkatan share-of-walet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H