Di Inggris seorang teknisi telekomunikasi diserang. Di Arizona, sepasang suami istri keracunan produk pembersih. Menanggapi gelombang misinformasi, perusahaan media social kemudian menerapkan aturan baru. Facebook misalnya menyatakan, "Kami tidak membiarkan misinformasi yang merugikan dan telah menghapus ratusan ribu unggahan. Termasuk tentang obat palsu dan penyataan bahwa virus corona disebabkan oleh 5G, atau unggahan yang menyatakan bahwa virus corona itu tidak ada".
BERSATU LAWAN CORONA
Narasi yang dikembangkan dalam teori konspirasi terutama di media sosial seputar virus corona amatlah meyakinkan  agar orang percaya. Cara terbaik untuk melawan segala upaya penyesatan adalah tetap fokus pada pencegahan dan penanggulangan virus sesuai arahan WHO dan pemerintah Indonesia.
Jika anda masih belum percaya bahwa virus corona itu nyata, coba hitung berapa jumlah saudara kita yang telah kehilangan hidupnya. Cukup banyak (ratusan) para dokter dan petugas medis yang terinfeksi serta gugur dalam tugas. Ketidakpercayaan akan adanya virus corona cukuplah berhenti pada diri anda sendiri jangan dibagikan ke orang lain. Stop melakukan kampanye melawan anjuran bermasker.Â
Stop membagikan segala macam konten informasi yang menyesatkan, menimbulkan rasa was was dan takut. Marilah kita saling menguatkan, saling bekerjasama, saling mengasihi dan meyakini bahwa kita bisa melewati keadaan sulit ini. Virus corona tidak memiliki kewarga negaraan. Pun tidak pula memiliki agenda dan afiliasi politik.Â
Virus ini hanya menyebar dan terus menyebar. Dan yang bisa menghentikan penyebarannya adalah kebersamaan kita, kerjasama kita dalam melakukan perlawanan. Kita harus menegaskan hasrat yang teguh, kuat dan disiplin melawan virus agar tidak saja kita dapat bertahan, tetapi juga bisa berkembang. Not only survive, but also to thrive.Â
Kita harus menunjukkan sebagai bangsa yang bisa bekerja sama, disiplin dan taat hukum dengan tetap mematuhi semua arahan dalam  protokol kesehatan. Masa depan sedang kita tulis hari ini. Mari kita menulisnya bersama, dengan segenap hati, akal,  dan rasa kemanusiaan. Together we can fight and defeat Covid-19.   Â
( Bambang Siswanto, PhD adalah peneliti dan pengamat sosial politik. Tinggal Di Australia).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H