Mohon tunggu...
Bambang Setiono
Bambang Setiono Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Saya adalah seorang guru yang senang berbagi pengetahuan, mencari dan mengintegrasikan pengetahuan pembelajaran sesuai abad 21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 by Bams

1 April 2024   15:26 Diperbarui: 1 April 2024   17:04 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau di wariskan. Dan Pendidik di ibaratkan petani/tukang kebun kehidupan yang fungsinya menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan qodrat yang ada pada anak, agar memperbaiki lakunya hidup dan tumbuhnya kekuatan qodrat anak. Maka dari itu sebagai guru mampu menuntun lakunya anak sesuai garis qodrat anak agar anak bisa merdeka lahir dan batin, guna bekal hidup di masayarakat. Secara keseluruhan, menuntun dalam filosofi Ki Hajar Dewantara mencerminkan komitmen untuk membimbing, membentuk, dan menginspirasi anak-anak agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang berdaya, berpotensi, dan bermartabat. Pendekatan ini menekankan pentingnya peran pendidik sebagai agen perubahan yang bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, inspiratif, dan memberdayakan bagi anak-anak.

Pada kesempatan ini saya, Bambang Setiono, S.Pd, Calon Guru Penggerak Angkatan 10 dari SD Muhammadiyah Plus Batam Provinsi Kepulauan Riau akan membuat Koneksi Antar Materi-Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

 

Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?

  • Pada awalnya saya mengira bahwasanya kegiatan pembelajaran akan berhasil apabila guru lebih mendominasi dalam proses pembelajaran (teacher center) sebab guru berfungsi sebagi subjek pentransfer ilmu pengetahuan, dari guru kepada peserta didik dan hanya sebatas itu, di sisi lain saya meyakini bahwa kelas yang hening dan berfokus terhadap apa yang disampaikan oleh guru merupakan gambaran kegiatan belajar yang efektif, sehingga materi mudah tersalurkan.
  • Di kesempatan lain saya sering menjadi guru yang otoriter dalam kata lain memaksakan agar anak meyelesaikan tugas/kegiatan sampai selesai dan memberikan sanksi kepada murid yang tidak menyelesaikan tugas dengan baik serta selalu bermain main dalam kelas yang saya ajarkan.
  • Kegiatan pembelajaran di dalam kelas  terasa membosankan karena murid lebih banyak mengerjakan tugas dan tidak ada cengkrama antara guru dan murid sehingga selesai mereka menerima materi usai juga apa yang mereka dapatkan.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?

Setelah saya mempelajari modul 1.1 tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara banyak pemahaman yang saya dapatkan bahawasanya seorang guru bukan hanya sebagai pentransfer ilmu melainkan penuntun jalan yang lebih baik bagi siswa siswinya, saya merasa inilah filososi yang tepat di gunakan dalam pendidikan yang ada di Indonesia yaitu filosofi pendidikan ki hajar dewantara, Saya merasa selama ini saya telah mengekang kebebasan kreatifitas, antusias peserta didik dan menjadi egois dengan tidak memperhatikan kebutuhan mereka melalui observasi karakter mereka sebagai anak, memaksakan kehendak saya sebagai orang yang lebih tahu segalanya dibandingkan mereka.

Setelah saya mempelajari tentang filosofi Pemikiran KHD terhadap pendidikan, ternyata membuka mata saya, bahwasanya pembelajaran itu harus bermakna dan  saya harus mengerti bagaimana sebaiknya melakukan kegiatan pembelajaran dengan memperlakukan anak-anak sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya.

Saya sebagai Guru seharusnya bisa membimbing dan selalu menuntun mereka kedalam Qodratnya yaitu qodrat alam dan qodrat  zaman. Qodrat alam yang di miliki anak yaitu kemampuan atau potensi yang di miliki anak sejak lahir,  disini saya memahami bahwasanya tugas seorang guru adalah menggali kemampuan dan potensi yang di miliki anak anak, serta menuntun anak anak untuk membangun pengetahuan dan budi pekerti, agar mereka memerdekakan diri sendiri dan orang lain, sehingga mereka dapat berkembang secara holistik dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Tentunya dengan karakteritik anak yang berbeda-beda tidaklah sama penangananya. Sebagai guru tidak boleh egois namun harus bijaksana dalam bertindak, serta memberikan bimbingan, motivasi, dan inspirasi bagi anak-anak untuk mencapai potensi terbaik mereka. Menuntun juga melibatkan proses pembimbingan yang bertujuan untuk membentuk karakter, kepribadian, dan kemampuan anak sesuai dengan kebutuhan dan potensi individunya.

 

Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun