Mohon tunggu...
Bambang Setiono
Bambang Setiono Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Saya adalah seorang guru yang senang berbagi pengetahuan, mencari dan mengintegrasikan pengetahuan pembelajaran sesuai abad 21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 by Bams

1 April 2024   15:26 Diperbarui: 1 April 2024   17:04 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar kolaborasi sesuai ki hadjar Dewantara

Koneksi Antar Materi-Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

 

Assalamu'alaykum warahmatullohi wabarokaatuh.. Perkenalkan nama saya  Bambang Setiono, S.Pd. Saya adalah calon guru penggerak Angkatan 10. Kelas 16. Wilayah Kepulauan Riau. Saya adalah salah satu guru di Sekolah Dasar Muhammadiyah Plus. Sebagai seorang pendidik rasanya  penting untuk melakukan upgrade terhadap pembelajaran  yang di lakukan, dimana setiap pembelajaran yang di lakukan harus bermakna, baik terhadap pendidik, murid dan sekolah.

Konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan menjadi salah satu penyokong dalam pendidikan yang ada di Indonesia  karena melalui konsep ini pendidikan menjadi lebih terarah.

Implementasi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam proses pembelajaran yang ada di kelas adalah penting bagi saya untuk di amalkan,  karena saya menyadari salah satu keberhasilan dalam pendidikan yaitu berhamba pada anak, dalam pembelajaran yang saya lakukan, saya selalu berusaha menerapkan prinsip-prinsip Ki Hajar Dewantara yang menekankan pentingnya pendidikan yang memperhatikan keberagaman, keunikan, dan kebutuhan individu anak. Saya berupaya menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, inklusif dan merangsang, di mana setiap anak diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan potensi, bakat dan karakteristiknya.

Selama proses pembelajaran, saya berusaha memperhatikan setiap kebutuhan individu setiap murid dan saya juga berusaha memberikan pendekatan yang sesuai dengan karakter mereka, di karenakan setiap murid memiliki gaya belajar yang berbeda, setiap anak bersifat heterogen namun di sini saya  akan selalu  memberikan pendampingan yang terbaik (fasilitator) serta kesempatan bagi setiap anak anak murid untuk berpartisipasi aktif, bertanya, dan berpendapat dalam pembelajaran. Saya akan selalu memberikan dukungan dan bimbingan ekstra bagi anak-anak yang membutuhkannya, sesuai dengan prinsip pemberdayaan yang dianut oleh Ki Hajar Dewantara.

Selain itu, saya juga berusaha menerapkan konsep "belajar sambil bermain" yang merupakan salah satu prinsip pendidikan Ki Hajar Dewantara. Saya menyadari pentingnya membangun suasana belajar yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih efektif, antusias dan menyenangkan. Karena kita tidak bisa menghindari kodrat zaman mereka, bahwasanya anak anak itu senang bermain, kita tidak bisa memaksakan kehendak kita kepada mereka namun kita perlu yang namanya menuntun, menuntun di sini menurut Ki Hajar Dewantara adalah proses pendidikan yang bertujuan untuk membimbing dan membentuk karakter serta kepribadian anak sesuai dengan potensi dan kebutuhan individunya. Menuntun bukan hanya tentang memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga tentang memberikan arahan, dorongan, dan inspirasi bagi anak-anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Ki Hajar Dewantara meyakini bahwa peran pendidik sebagai pemandu dan pembimbing sangat penting dalam membantu anak-anak mencapai potensi terbaik mereka.

Menurut konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah tuntunan di dalam tumbuh kembangnya kehidupan setiap murid, menuntun dalam filosofi Ki Hajar Dewantara juga menekankan pentingnya pendekatan yang inklusif dan menghargai keunikan setiap individu. Pendekatan ini memperhatikan perbedaan kemampuan, minat, dan kebutuhan anak-anak sehingga pendidikan dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing individu. Dengan demikian, menuntun bukan hanya tentang memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga tentang memahami, menghormati, dan mengembangkan potensi anak-anak secara menyeluruh.

Belajar seuai filosophi KHD
Belajar seuai filosophi KHD

Dalam konteks pendidikan menuntun adalah segala kekuatan qodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pada dasarnya guru hanya bisa menuntun, mengayomi, memberi contoh, membangun semangat dan memotivasi anak seperti semboyan Ki hajar Dewantara " Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani". Dari sini kita bisa memahami bahawa, seorang guru harus membawa perubahan melalui kodrat alam dan kodrat zaman. Semboyan Ki hajar Dewantara tersebut perlu kita pahami dan kita laksanakan untuk membawa perubahan pendidikan menjadi lebih baik. Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat.

Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau di wariskan. Dan Pendidik di ibaratkan petani/tukang kebun kehidupan yang fungsinya menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan qodrat yang ada pada anak, agar memperbaiki lakunya hidup dan tumbuhnya kekuatan qodrat anak. Maka dari itu sebagai guru mampu menuntun lakunya anak sesuai garis qodrat anak agar anak bisa merdeka lahir dan batin, guna bekal hidup di masayarakat. Secara keseluruhan, menuntun dalam filosofi Ki Hajar Dewantara mencerminkan komitmen untuk membimbing, membentuk, dan menginspirasi anak-anak agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang berdaya, berpotensi, dan bermartabat. Pendekatan ini menekankan pentingnya peran pendidik sebagai agen perubahan yang bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, inspiratif, dan memberdayakan bagi anak-anak.

Pada kesempatan ini saya, Bambang Setiono, S.Pd, Calon Guru Penggerak Angkatan 10 dari SD Muhammadiyah Plus Batam Provinsi Kepulauan Riau akan membuat Koneksi Antar Materi-Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

 

Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?

  • Pada awalnya saya mengira bahwasanya kegiatan pembelajaran akan berhasil apabila guru lebih mendominasi dalam proses pembelajaran (teacher center) sebab guru berfungsi sebagi subjek pentransfer ilmu pengetahuan, dari guru kepada peserta didik dan hanya sebatas itu, di sisi lain saya meyakini bahwa kelas yang hening dan berfokus terhadap apa yang disampaikan oleh guru merupakan gambaran kegiatan belajar yang efektif, sehingga materi mudah tersalurkan.
  • Di kesempatan lain saya sering menjadi guru yang otoriter dalam kata lain memaksakan agar anak meyelesaikan tugas/kegiatan sampai selesai dan memberikan sanksi kepada murid yang tidak menyelesaikan tugas dengan baik serta selalu bermain main dalam kelas yang saya ajarkan.
  • Kegiatan pembelajaran di dalam kelas  terasa membosankan karena murid lebih banyak mengerjakan tugas dan tidak ada cengkrama antara guru dan murid sehingga selesai mereka menerima materi usai juga apa yang mereka dapatkan.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?

Setelah saya mempelajari modul 1.1 tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara banyak pemahaman yang saya dapatkan bahawasanya seorang guru bukan hanya sebagai pentransfer ilmu melainkan penuntun jalan yang lebih baik bagi siswa siswinya, saya merasa inilah filososi yang tepat di gunakan dalam pendidikan yang ada di Indonesia yaitu filosofi pendidikan ki hajar dewantara, Saya merasa selama ini saya telah mengekang kebebasan kreatifitas, antusias peserta didik dan menjadi egois dengan tidak memperhatikan kebutuhan mereka melalui observasi karakter mereka sebagai anak, memaksakan kehendak saya sebagai orang yang lebih tahu segalanya dibandingkan mereka.

Setelah saya mempelajari tentang filosofi Pemikiran KHD terhadap pendidikan, ternyata membuka mata saya, bahwasanya pembelajaran itu harus bermakna dan  saya harus mengerti bagaimana sebaiknya melakukan kegiatan pembelajaran dengan memperlakukan anak-anak sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya.

Saya sebagai Guru seharusnya bisa membimbing dan selalu menuntun mereka kedalam Qodratnya yaitu qodrat alam dan qodrat  zaman. Qodrat alam yang di miliki anak yaitu kemampuan atau potensi yang di miliki anak sejak lahir,  disini saya memahami bahwasanya tugas seorang guru adalah menggali kemampuan dan potensi yang di miliki anak anak, serta menuntun anak anak untuk membangun pengetahuan dan budi pekerti, agar mereka memerdekakan diri sendiri dan orang lain, sehingga mereka dapat berkembang secara holistik dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Tentunya dengan karakteritik anak yang berbeda-beda tidaklah sama penangananya. Sebagai guru tidak boleh egois namun harus bijaksana dalam bertindak, serta memberikan bimbingan, motivasi, dan inspirasi bagi anak-anak untuk mencapai potensi terbaik mereka. Menuntun juga melibatkan proses pembimbingan yang bertujuan untuk membentuk karakter, kepribadian, dan kemampuan anak sesuai dengan kebutuhan dan potensi individunya.

 

Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

Pertama tama hal-hal yang akan  saya rubah untuk mencerminkan pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah saya akan memberi hak mereka sebagai anak yang merdeka sebagi insan yang memiliki kebebasan dalam menentukan hal hal yang mereka sukai, minati dan saya akan memberikan tuntunan kepada setiap individu dari anak anak didik saya untuk mereka mengekspresikan apa yang mereka inginkan apa yang mereka butuhkan dan apa yang mereka miliki untuk saya asah, membuat kesepakatan kelas dan membuat pembelajaran dengan system student center dimana saya sebagai guru menjadi fasilitator dan peserta didik yang aktif dalam pembelajaran.

Selain itu saya akan lebih memberikan motivasi dan tuntunan terhadap segala kekuatan qodrat yang dimiliki anak anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Hal lain yang akan saya lakukan adalah membuat proses penguatan pembentukan karakter, serta pendidikan yang inklusif dalam pemberdayaan anak, serta menciptakan Lingkungan Belajar mengakomodasi keberagaman dan kebutuhan individu dalam kelas karena peserta didik bersifat heterogen dan tidak dapat di samaratakan sehingga memerlukan penanganan yang berbeda maka saya akan memberikan kesempatan bagi semua murid untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembejaran melalui kolaborasi antar peserta didik guna merangsang minat serta kreativitas mereka.  

Saya akan berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, inovatif saya menyiapkan kegiatan pembelajaran yang beragam dengan beberapa ragam permainan sesuai kodrat alam mereka, selain itu saya juga akan melakukan kegiatan pembelajaran dilingkungan luar kelas dengan belajar di alam terbuka sesuai dengan kegiatan rutin yang ada di sekolah kami untuk merefresh peserta didik dan memberikan pengalaman yang nyata tentang alam dan lingkungan sekitar mereka, belajar memahami apa yang ada dilingkungan mereka, belajar berinteraksi dengan lingkungan untuk menumbuihkan rasa cinta dan mengenal kearifan lokal dilingkungannya agar mereka merasa bangga dan mau untuk melestarikannya baik dari aspek sosial, ekonomi maupun budaya.

Melalui kodrat zaman saya akan menerapkan perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan bakat minat dan gaya belajar anak. Karena zaman sekarang termasuk zamannya digital dan peserta didik sangat antusias apabila pembelajaran di lakukan sesuai kodrat zaman mereka, saya akan berusaha memasukkan teknologi dalam memulai pembelajaran agar pembelajaran bisa dapat merasang sistem motorik mereka agar mereka dapat berfikir inovatif dan kreatif melalui media Canva, Quizziz dan media lainya.

Dengan demikian, refleksi ini menjadi momentum/ saat saat penting bagi saya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan yang saya berikan kepada anak-anak, sejalan dengan visi dan misi pendidikan yang diwariskan oleh Ki Hajar Dewantara.

Akhir kata semoga jurnal refleksi ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi dalam melaksanakan tugas pendidikan Anda sebagai seorang pendidik yang peduli terhadap perkembangan anak-anak.

Sekian paparan saya dalam refleksi Dwimingguan Modul 1.1

Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan

Saya akhiri dengan pantun:

Pergi ke pasar membeli ikan teri

Sambil melihat kakak tua

Demikian koneksi antar materi

Semoga bermanfaat untuk semua

 

Salam Guru Penggerak!

Tergerak !

Bergerak !

Menggerakkan !

Salam Guru Hebat !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun