1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan  identifikasi  masalah  serta  untuk  memperjelas  permasalahan  yang dihadapi, maka rumusan masalah yang di hadapi adalah :
1. Bagaimanakah  penerapan  model  pembelajaran  project  based  learning  dapat meningkatkan  aktivitas  belajar  peserta didik  kelas  V  pada  mata  pelajaran IPA dan Bahassa Indonesia?
2. Bagaimanakah  penerapan  model  pembelajaran  project  based  learning  dapat meningkatkan  hasil  belajar peserta didik  kelas  V  pada  mata  pelajaran IPA dan Bahassa Indonesia?
    Â
 1.3 Tujuan  Â
- Berdasarkan batasan masalah di atas, tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah  mendeskripsikan :
- Penerapan  model  pembelajaran  project  based  learning dalam meningkatkan  aktivitas  belajar  peserta didik  kelas  V  pada  mata  pelajaran IPA dan Bahassa Indonesia
- Penerapan  model  pembelajaran  project  based  learning dalam meningkatkan  hasil belajar  peserta didik  kelas  V  pada  mata pelajaran IPA dan Bahassa Indonesia
Â
2. Pembahasan
2.1 Situasi
    Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam kaitan ini sebagai guru kelas V di Sekolah Dasar Muhammadiyah Plus adalah minat belajar peserta didik masih rendah dalam pembelajaran IPA (Ekosistem) dan Bahasa Indonesia (Ide Pokok). Peserta didik juga mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi hal-hal berkaitan dengan ekosistem proses rantai makanan dan membuat peta pikiran dari wacana sebuah teks. Kondisi tersebut dilatar belakangi oleh rendahnya minat dan tingkat belajar peserta didik serta kesukaran dalam berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim, ditambah guru belum optimal dalam menggunakan model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
     Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan? Menurut saya praktik ini menjadi sangat penting karena pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas menjadi pembelajaran yang dapat meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran IPA materi ekosistem juga Bahasa Indonesia Ide Pokok Paragraf, serta menjadi upaya dalam memberikan pembelajaran yang bermakna kepada peserta didik.  menurut Ausubel [1966] bahan pelajaran yang dipelajari harus “bermakna’ [meaning full]. Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengkaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seorang. Struktur kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah sipelajari dan dingat siswa. Suparno [1997] mengatakan, pembelajaran bermakna adalah suatu proses pembelajaran dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seorang-orang yang sedang dalam proses pembelajaran.