Mohon tunggu...
Bambang Setiono
Bambang Setiono Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Saya adalah seorang guru yang senang berbagi pengetahuan, mencari dan mengintegrasikan pengetahuan pembelajaran sesuai abad 21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Model Pembelajaran PJBL

6 Desember 2023   20:16 Diperbarui: 6 Desember 2023   20:41 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

BEST PRACTICE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V  PADA MATA PELAJARAN TEMATIK  BAHASA INDONESIA DAN IPA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN TEMATIK  BAHASA INDONESIA DAN IPA

1. Pendahuluan

1.1 Latar belakang

       Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang merefleksikan pembelajaran untuk masa depan peserta didik, di abad 21 pembelajaran bukan hanya sekedar transfer of knowledge melainkan transfer of character dimana peserta didik di tuntut untuk memiliki soft skill dan hard skill yang berguna di masa depan kelak, dalam setiap perkembangannya setiap anak merupakan individu yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang tinggi yang dapat bersaing dengan individu lain.  Keterampilan dan pengetahuan tersebut perlu dibina sejak dini melalui pendidikan keterampilan, terintegrasi dan terpadu guna menghasilkan individu yang cerdas dan terampil. Didalam proses pembelajaran tak dapat di pungkiri ada beberapa hal yang menjadi kendala, beberapa kendala tersebut antara lain.

(1) Kurang aktifnya peserta didik dalam bertanya maupun menanggapi pertanyaan, (2) peserta didik kurang dalam berkomunikasi perihal kesulitan yang dialami kepada guru, (3) peserta didik kurang antusias dalam pembelajaran yang berteks Panjang dan memiliki konteks kata yang sukar di pahami. Hal tersebut dibuktikan dengan (1) pada saat diberi pertanyaan oleh guru, peserta didiki masih kesulitan untuk menjawab, (2) pada evaluasi soal harian banyak peserta didik yang nilainya kurang dari KKM, (3)  peserta didik kurang dalam menjawab easian dengan jawaban yang panjang, maka dari itu guru perlu mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kegundahan dalam proses pembelajaran yang di lakukan.

          Solusi yang tepat dalam mengatasi kegundahan tersebuat adalah menggunakan model pembelajaran yang membuat peserta didik aktif, kreatif dan dapat meningkatkan hasil belajar, Model yang tepat bagi permasalahan tersebut adalah menggunakan Model pembelajaran PJBL, Project Based Learning (PjBL) adalah salah satu model pembelajaran yang disarankan dalam kurikulum 2013 karena dengan menggunakan model pembelajaran PJBL dapat membantu peserta didik mendapatkan konsep belajar sesuai dengan tujuan belajar selain itu peserta didik dapat mengintegrasikan, projek pekerjaan yang di lakukan dengan bersama sama dalam  mencari dan mengetahui yang harus di selesaikan.

           Dengan demikian, peserta didik aktif dalam mendapatkan pengetahuan dan menerapkannya dalam masalah otentik dengan menghasilkan produk sebagai hasil atau solusi, Moursund (1997, dalam Wena, 2013, hlm 147) dan Kemdikbud (2014, hlm. 33) menyebutkan beberapa kelebihan penggunaan PjBL adalah: 1. Increased motivation. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan penting. Siswa tekun bekerja dan berusaha keras untuk belajar lebih mendalam dan mencari jawaban atas keingintahuan dan dalam menyelesaikan proyek.

2. Increased problem-solving ability. Lingkungan belajar PjBL membuat siswa menjadi lebih aktif memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Siswa mempunyai pilihan untuk menyelidiki topik-topik yang berkaitan dengan masalah dunia nyata, saling bertukar pendapat antara kelompok yang membahas topik yang berbeda, mempresentasikan proyek atau hasil diskusi mereka. Hal tersebut juga mengembangkan keterampilan tingkat tinggi siswa. 3. Increased collaborative. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikan keterampilan berkomunikasi. 

4. Improved library research skills. Karena PjBL mensyaratkan siswa harus mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi. 5. Increased resource-management skills. Memberikan pengalaman kepada siswa dalam mengorganisasi proyek, mengalokasikan waktu, dan mengelola sumber daya seperti alat dan bahan menyelesaikan tugas. Ketika siswa bekerja dalam kelompok, mereka belajar untuk mempelajari keterampilan merencanakan, mengorganisasi, negosiasi, dan membuat kesepakatan tentang tugas yang akan dikerjakan, siapa yang akan bertanggungjawab untuk setiap tugas, dan bagaimana informasi akan dikumpulkan dan disajikan.

6. Memberikan kesempatan belajar bagi siswa untuk berkembang sesuai kondisi dunia nyata 7. Meningkatkan kemampuan berpikir. Laporan PjBL tidak hanya berdasar informasi yang dibaca saja, tetapi melibatkan siswa untuk belajar mengembangkan masalah, mencari jawaban dengan mengumpulkan informasi, berkolaborasi dan menerapkan pengetahuan yang dipahami untuk menyelesaikan permasalahan dunia nyata. 8. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.

Dalam model pembelajaran ini peserta didik di latih untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki, selain itu model pembelajaran ini menggunakan penerapan melalui proyek sebagai sarana untuk pembelajaran agar mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun