Mohon tunggu...
Bambang Mintorogo
Bambang Mintorogo Mohon Tunggu... Novelis - Penulis, penyair, novelis

Penulis merupakan pengiat sastra di kota Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Black Rose Isabel Hal 98-108 (Doc Pribadi El Mintorogo)

26 Maret 2022   02:58 Diperbarui: 26 Maret 2022   03:11 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia kembali membuka kantong dan mendapati  uang emas yang sama.  Matanya berbinar-berbinar ketika mendapati motif ukiran pada uang yang sangat mirip dengan gambar Isabel. Ia menghela nafas panjang sembari menggeleng-gelengkan kepala.

Ia bergegas keluar pintu rumah dengan ekspresi bahagia, karena terpuaskannya hati memperoleh banyak harta. Ia pergi selayaknya kesatria yang baru saja memenangkan pertarungan.     

  • Pulau Seribu

 

Angin berhembus sepoi-sepoi di hamparan laut yang airnya tenang. Panorama yang indah, di setiap mata yang memandang seluruh lautan yang di hiasi pulau-pulau kecil. Sebuah kapal pesiar berukuran sedang, mengapung tidak jauh dari pulau bidadari.

 " Andi, ini roti dan orange jusnya. " Sakura meletakkan nampan di meja, aku hanya tersenyum dan kulihat senyum Sakura mengembang. Wajah  klasik Sakura jauh lebih mirip gadis pedesaan Jepang yang ayu.

Aku kembali memandang lautan yang indah, Aku hanya ingin menikmati keindahan laut. " Ayolah Andi, aku ingin segera menyelam denganmu. Kau tahu, lautan Indonesia memiliki pesona keindahan yang tidak tertandingi di seluruh dunia,  kumohon."

Ia menyodorkan segelas orange jus dan  memintaku segera meminumnya. Tangannya memberi isyarat pada para pengawal untuk sedikit menjauh. Ku minum orange jus, lalu memakan roti panggang, mataku tetap saja mengarah ke laut.

 Entahlah, seolah ada magnet besar yang selalu menarik mataku untuk melihatnya. Bunyi nada panggil handphone Sakura dengan irama gending Jawa berbunyi.  Ia bangkit dan berjalan ke arah dapur, lalu menggangkat telepon.

Kulihat ia terlibat perbincangan sangat serius, sesekali aku menoleh memperhatikan dirinya. Kurasa lama. Aku memberi isyarat untuk menyelam lebih dulu, ia mengangguk dan terus melanjutkan perbincangan. Aku melompat ke air, sejenak aku ingin mengapung.

Alangkah segarnya air laut ini, sesekali ku masukkan kepalaku ke air. Mataku menyapu pemandangan bawah air yang menawan. Alangkah mempesonanya biota laut kepulauan ini.

Kuambil nafas dalam-dalam, lalu menyelam ke dasar laut yang hanya berkedalaman lima hingga tujuh meter. Aku terus menyelam, hatiku  rasa menari, alangkah indahnya. Sesekali tanganku  berusaha menyentuh ikan-ikan kecil yang berwarna-warni.

Oh ikan yang indah, perlahan aku berusaha mendekat untuk menangkapnya, namun ikan itu bergegas bersembunyi di terumbu karang yang besar. Entahlah tetap saja aku ingin mengejar untuk menangkapnya.

" Hah !. " Kupegang leher, lalu kututup mulutku, ketika kekagetanku membuatku meminum air laut beberapa tegukan, ini mustahil, apa ini, aku tak percaya tentang apa yang aku lihat." Putri duyung ?.

" Kulihat sosok wanita cantik bertubuh tinggi, dada yang padat, wajahnya cantik dengan rambut putih yang terurai di dalam laut. Hatiku rasa berdesir menyaksikan kecantikan wajahnya dan indah tubuhnya yang berkemilauan, terkena cahaya matahari.

Oh tidak. " Syetan !. " Teriakku dalam air, aku bergegas berenang  kepermukaan air. Nafasku terasa putus, entah berapa kali aku telah meminun air, kurasakan pedih pada mataku,  aku berenang ke arah kapal dengan perasaan takut yang tak terbayangkan.

Kurasa ini pertama kalinya aku melihat hantu laut. Melihat kepanikanku, dua pengawal menghampiri dan membantuku naik ke kapal, sementara dua lainnya lagsung memeriksa kebawah ." Ada apa bos ?. " Aku terengah-engah.

 " Se, se, syetan ." Tunjukku kedalam air laut. " Maksud bos ?." Pengawal mencabut pistol dan bersiap-siap menembak,  pandangan mereka menyapu ke arah bawah air." Tidak,  tidak, aku tidak apa-apa ."  Ku isyaratkan pada para pengawal untuk menyingkir.

Ku usap-usap mataku yang perih sembari berjalan ke arah cermin. " Aaa ... !. " Teriakku serak, kulihat pada cermin tubuhku berubah wujud  menjadi wanita yang ku lihat di dalam air.

" Tidak ! " Kagetku setengah mati, tuas-tuas kakiku seakan putus dan aku terjatuh begitu saja. Aku berguling-guling di lantai, ku raba seluruh tubuhku dan tidak henti-hentinya, aku mengurai-urai rambut panjangku yang berwarna putih.

" Andi, Andi ada apa ?. " Sakura memegangi tubuhku kuat-kuat. " Tidak ! jangan dekati aku, jangan dekati aku !." Teriakku frustasi, ku tutup mukaku agar tidak terlihat Sakura yang terus menatapku heran.

" Andi kenapa denganmu ?. " Kutundukkan wajahku sembari meronta berharap pegangannya terlepas. " Aku berubah wanita ! aku berubah wanita. wanita itu, wanita itu menyihirku. " Tunjukku ke arah laut.

" Berubah wanita ya ?." Sakura melepaskan tangannya lalu berdiri di hadapanku. " Aku tidak bercanda, lihat aku ! ." Kuberanikan diri membuka tangan yang menutupi wajahku, sembari mengacak-acak rambut panjangku dengan perasaan frustasi yang dalam.

Aku berusaha berdiri dengan sisa-sisa tenaga yang kumiliki. " Wow cantik sekali kau ." Ledeknya mendengar itu nafasku terasa berat, sedang lututku gemetaran, entah aku tidak bisa lagi berpikir.

Seketika aku benar-benar tidak bisa bernafas dan kurasakan sakit yang sangat luar biasa pada kemaluanku, lalu perut kemudian menjalar di kepalaku yang pening, karena tendangan keras Sakura yang tidak ku duga-duga.

Ia membiarkanku berguling-guling di lantai kapal. Ku coba menguasai diri dan juga sakitku. Ia kembali mendekatiku, ia memegang kepalaku dan mengarahkannya ke cermin." Lihat wajahmu, lihat wajahmu Andi !. "

Kuberanikan melihat, wajahku telah berubah, Sakura melepaskan tangannya, dan aku hanya bisa terdiam, tanganku tidak henti-hentinya, memegang kemaluanku yang sakit.

" Baru minum orange jus saja, kamu sudah mabuk, bagaimana kalau wine, kau pasti berteriak jadi presiden atau jadi nabi ! ." Teriaknya meninggalkanku. Kulihat para pengawal tampak menahan tawa, lalu memalingkan pandangannya saat ku lihat.

Ku lihat kembali wajahku ke arah cermin, benar aku telah berubah . Entah apa, jadinya jika perempuan itu benar-benar menyihirku, mungkin hanya karena kekagetanku saja, hingga aku benar-benar mengira berubah jadi wanita.

Gila ! mungkin aku sedang bermimpi, sungguh wanita itu cantik sekali, meskipun aku ngeri mengingatinya, tapi bagaimana mungkin, ada wanita cantik yang hidup di dalam air.

" Andi ayo menyelam ." Aku bergegas bangkit mengejar. " Sakura jangan !." Teriakku mencegah ia menceburkan diri begitu saja ke laut. ku lihat ia menyelam diantara terumbu-terumbu karang. Mataku melihat sekeliling mengawasinya. 

Dua pengawal bersiaga mengawasi Sakura dari atas kapal, ketika melihat kepanikkanku. Tidak beberapa lama aku dikejutkan oleh kemunculan wanita berambut putih kepermukaan air. " Sakura, ke mana Sakura ?." 

Melihat kepanikanku dua pengawal menceburkan diri ke laut untuk melindunginya Sakura, sementara para pengawal lainnya, bergerak ke arahku, mereka menarik pistol dan mengarahkan ke sosok berambut putih yang muncul membawa tombak.

" Siapa kau ? ." Tanya salah seorang pengawal sembari bersiaga saat mendekati sosok yang mendekati kapal. Perlahan ia naik ke kapal. " Turunkan senjatamu. "  Jawabanya lembut, sementara ketakutanku mendorongku untuk mundur.

Ia meletakkan tombaknya, tangan kirinya menarik tali senar yang di bawanya, di ujung senar terdapat sekumpulan ikan yang terpaut satu sama lain di senar. " Siapa kau, apa yang kau lakukan di sini ?. "  Wanita itu membalas dengan senyum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun