Mohon tunggu...
Bambang Mintorogo
Bambang Mintorogo Mohon Tunggu... Novelis - Penulis, penyair, novelis

Penulis merupakan pengiat sastra di kota Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Black Rose Isabel (Hal 85-98)

25 Maret 2022   22:24 Diperbarui: 25 Maret 2022   22:27 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jonathan bangkit dan membawa satu koper, lalu membukanya, kemudian diserahkannya pada Ramos. Secara tunai."  Anda membayar pada saya tunai ? Sebelum pekerjaan ini saya lakukan ?." Isabel mengangguk.

" Ini bonus untukmu . " Dilemparkannya sekantung uang. Ramos menerima  sekantung uang receh, ia tersenyum geli, lalu tertawa terbahak-bahak karena selama ini, ia tidak pernah mengurusi lagi uang receh, bahkan untuk  parkir mobil ia selalu membayar uang dengan seratus ribuan. 

Gabriel menoleh ke arah Ramos yang terkekeh-kekeh geli, namun tangannya tetap saja membuka kantung uang itu. Seketika matanya melotot ketika ia dapati satu keping uang emas. Ia cepat-cepat mengecek kemurnian kandungan emasnya.

Matanya membeliak tidak percaya, ketika menyadari jika emas pada uang yang ia pegang, merupakan emas murni kualitas nomor satu. Ia tahu benar karena sejak kecil, ia telah bekerja di toko emas milik keluarga.

Ia kembali membuka kantong dan mendapati  uang emas yang sama.  Matanya berbinar-berbinar ketika mendapati motif ukiran pada uang yang sangat mirip dengan gambar Isabel. Ia menghela nafas panjang sembari menggeleng-gelengkan kepala.

Ia bergegas keluar pintu rumah dengan ekspresi bahagia, karena terpuaskannya hati memperoleh banyak harta. Ia pergi selayaknya kesatria yang baru saja memenangkan pertarungan.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun