" Abang jual, aye beli bang ." Â Ringan jawab Fox. Kawanan perampok kembali tertawa melihat gaya silat Fox, yang mirip gaya si Pitung jawara Betawi yang selalu di buru keberadaannya oleh Belanda.
" Aku pilih kuburan, kubantai kalian dengan pedangku !. " Teriak si botak sambil terus memainkan pedangnya yang di putar-putar di udara. " Â Aku pilih laut, kami biasa habiskan uang untuk bersenang-senang di lautan dengan para wanita, kau akan kukawin sampai klenger ." Teriak si jangkung. Tawa seluruh kawanan perampok pecah.
 " Oke . " Fox  mengangkat bahu sambil tersenyum. Dalam sekejab semua perampok terlempar tinggi ke udara. Sembilan belas perampok tercebur laut, di pelabuhan Tanjung Priok, sedang si botak terlempar di tengah-tengah kuburan kawasan Priok.
Sambil meringis-ringis kesakitan, dengan muka pucat, si botak berusaha bangkit, lalu lari terbirit-birit ketakutan, celananya basah oleh kencing, sementara satu persatu perampok, berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ketepian..
" Dasar monyet !. Orang sakti kaya gitu, awake dewe rampok. dasar gemblung !. " Maki pimpinan rampok sembari menampar kepala Si Jangkung yang meringis kesakitan.
......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H