Mohon tunggu...
Bambang TriAtmojo
Bambang TriAtmojo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Pancasila dalam Menanamkan Jiwa Nasionalisme pada Generasi Muda di Era Globalisasi

8 Juli 2024   23:57 Diperbarui: 9 Juli 2024   00:15 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran penting dalam menanamkan jiwa nasionalisme pada generasi muda di era globalisasi. Dalam beberapa dekade terakhir, globalisasi telah membawa perubahan signifikan pada cara generasi muda berinteraksi dengan budaya dan politik. Namun, dalam era globalisasi yang dinamis dan berubah, penting untuk mempertahankan nilai-nilai nasionalisme yang kuat dan stabil.

Pentingnya Nasionalisme dalam Era Globalisasi

Era globalisasi telah membawa berbagai konsekuensi pada cara generasi muda berinteraksi dengan budaya dan politik. Salah satu konsekuensi yang paling signifikan adalah meningkatnya pengaruh budaya luar dan globalisasi yang memungkinkan generasi muda untuk berinteraksi dengan budaya lain. Sementara ini dapat membuka mata generasi muda pada berbagai budaya dan ideologi, namun juga dapat mengancam identitas nasional dan budaya Indonesia.

Dalam era globalisasi, nasionalisme menjadi penting untuk mempertahankan identitas nasional dan budaya Indonesia. Nasionalisme tidak hanya berarti cinta tanah air, tetapi juga berarti cinta pada nilai-nilai dan budaya yang telah dibangun oleh generasi sebelumnya. Dengan demikian, nasionalisme menjadi penting untuk mempertahankan keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Purnamasari, Zikri, & Syafitri, 2021) Nasionalisme mengandung dua arti yakni paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri yang bersifat kenasionalan. serta adanya kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa, lalu yang kedua diartikan sebagai semangat kebangsaan. 

Semangat kebangsaan atau semangat nasionalisme dimaknai sebagai suasana batin yang melekat pada diri setiap orang sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari bangsa dan negara. Hal itu di wujudkan dalam bentuk kesadaran dan perilaku yang menunjukan kecintaan terhadap tanah air, usaha untuk menciptakan, membina dan memelihara kehidupan yang harmonis dalam rangka persatuan dan kesatuan, serta rela berkorban dalam segala bentuk demi membela bangsa dan negara (Rusmulyani, 2016). 

Selama bangsa dan negara Indonesia berdiri, semangat nasionalisme selalu dibutuhkan. Jiwa nasionalisme yang tinggi dari masyarakat dapat membentuk perilaku yang positif untuk menyongsong kemajuan bangsa dan negara. Namun, dewasa ini ada beberapa kecenderungan yang menyebabkan terkikisnya jiwa nasionalisme dikalangan generasi muda. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa tolak ukur yaitu kurangnya apresiasi generasi muda terhadap kebudayaan asli Indonesia, gaya hidup kebarat baratan, selain itu juga bahkan baru-baru ini yang sering kali dijumpai yaitu hallyu (gelombang korea), pola hidup konsumtif dan lain sebagainya. 

Nilai yang di bawa oleh arus globalisasi harus disaring, tidak semuanya diserap dan nilai-nilai tradisional yang ada di dalam bangsa tidak boleh ditinggalkan. Sebab nilai-nilai bangsa yang mengedepankan musyawarah, kerjasama, gotong royong, ramah tamah, dan saling membantu masih terus beraku dalam meyelamatkan generasi muda ditengah arus globalisasi yang membawa beragam nilai, termasuk nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa yang bisa merusak identitas nasional bangsa Indonesia (Amrah, 2016).

Pancasila sebagai Dasar Nasionalisme

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran penting dalam menanamkan jiwa nasionalisme pada generasi muda. Pancasila terdiri dari lima sila yang mendasari nilai-nilai dan budaya Indonesia, yaitu:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa: Sila ini menekankan pentingnya agama dalam kehidupan sehari-hari dan mempertahankan nilai-nilai agama yang telah dibangun oleh generasi sebelumnya.
  • Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: Sila ini merupakan perwujudan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, bermoral, dan beragama. mempertahankan nilai-nilai keadilan dan ketetapan yang telah dibangun oleh generasi sebelumnya.
  • Persatuan Indonesia: Sila ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam masyarakat Indonesia dan mempertahankan nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang telah dibangun oleh generasi sebelumnya.
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan: Sila ini menekankan pentingnya kerakyatan dan kebijakan yang berdasarkan hikmat kebangsaan dalam memimpin negara dan mempertahankan nilai-nilai kerakyatan dan hikmat kebangsaan yang telah dibangun oleh generasi sebelumnya.
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: sila ini menegaskan bahwa bangsa Indonesia menekankan suatu prinsip keadilan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Setiap orang di Indonesia berhak untuk mendapat perlakuan dan bersikap adil terhadap sesama (persamaan sosial).

Cara Menanamkan Jiwa Nasionalisme pada Generasi Muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun