Mung sak kuatku mencintaimu
Ku berharap engkau mengerti, di hati ini
Hanya ada kamu
Lirik ujung lagu diganti,
Ku berharap engkau mengerti, di hati ini
Hanya ada Pak Jokowi.
Tentu saja Pak Jokowi hatinya seperti taman suwargo. Dia memang tidak ikut joget, tapi Bu Jokowi tidak tahan cuma senyum saja, ikut joget bersama para pejabat lainnya.
Para pejabat nekad joget joget karena melihat ada kesempatan untuk menunjukan loyalitasnya pada bossnya itu. Para menteri yang kerjanya pas-pasan, punya kesempatan buat memperbaiki citra di hadapan Pak Jokowi.
Lagu yang menyanjung Pak Jokowi kalau cuma sekedar menggeleng-gelengkan kepala atau menggoyang ibu jari terkesan tidak senang bossnya dipuja-puji. Pak Jokowi harus tahu, para menteri ikut joget dekat Darel Prayoga menunjukan bahwa mereka juga ikutan memuja-muji Pak Jokowi.
Ada pun Pak Kapolri, kalau ikutan turun joget, nggak sopan di depan masyarakat karena institusinya sedang dirundung masalah besar. Dia cukup goyang kanan-kiri di tempatnya berdiri.
Menteri BUMN Erick Tohir yang sedang ngebet jadi Cawapres mengundang Farel ke kantornya. Farel diminta menyanyikan lagu lain tanpa diiringi musik, direkam dan diviralkan.