Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang penting masih bisa nulis

yang penting menulis, menulis,menulis. balyanurmd.wordpress.com ceritamargadewa.wordpress.com bbetawi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Gubernur Indonesia

22 Februari 2018   09:33 Diperbarui: 22 Februari 2018   09:50 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : Instagram Anies Baswedan

 Akun  IG Presiden Jokowi "didemo" ratusan ribu warganet. Sebelumnya,  akun fesbuk Presiden Jokowi didemo puluhan ribu warganet. Padahal  postingan kedua akun itu biasa-biasa saja, mengucapkan selamat atas  kemenangan Persija. Tapi rupanya warganet masih penasaran dengan insiden  penghadangan Anies Baswedan.

 Bang Ara sudah mengakui insiden itu  seratus persen kesalahannya sebagai panitia SC. Tapi publik tidak mau  percaya begitu saja. Mereka menganggap Bang Ara pasang badan. Publik  kembali mengorek sejarah hidup Bang Ara yang dikenal sebagai sangat  loyal. Keloyalannya tidak tergoyahkan walaupun dia disakiti. Publik  masih ingat isu yang beredar saat pengumuman kabinet kerja. Diisukan  Bang Ara sudah memakai baju putih datang ke istana untuk satu tujuan,  diumumkan menjadi menteri. Tapi nasib berkata lain. Entah apa yang  terjadi, Bang Ara batal jadi menteri. Isu itu bergulir sampai Bang Ara  sendiri yang berusaha sekuat tenaga menghentikan isu itu dengan  pernyataan yang bikin adem.

 Pilkada serentak tahun ini, publik  menyangka Bang Ara akan jadi kandidat Cagub di Sumatera Utara. Ketika  ditanyakan, Bang Ara hanya senyam senyum saja. Penghujung cerita,  partainya mencalonkan Pak Djarot. Bang Ara dipanas-panasin oleh pers dan  publik dengan pertanyaan, kenapa bukan Bang Ara? Bang Ara cuma  senyam-senyum saja seraya membela pimpinannya. 

 Sulit mencari  kader partai yang sangat loyal seperti Bang Ara. Sekelas Dedy Mulyadi  saja ketika tidak dicalonkan menjadi cagub Jabar oleh Golkar, langsung  mendemo Golkar walau belakangan akhirnya bisa dibikin adem dan terpaksa  harus menerima, tapi  kalau sudah rejeki nggak bakal lari kemana-mana.  Jatuhnya Setnov mengantar Kang Dedy jadi Cagub Jabar.

 Keloyalan  Bang Ara inilah yang membuat publik tidak percaya begitu saja kalau  insiden protokoler piala presiden 2018 adalah seratus persen kesalahan  Bang Ara, ditambah lagi alasan Bang Ara tidak paham protokeler. Tidak  mungkin politisi sekelas Bang Ara tidak paham protokoler. Publik merasa  Bang Ara sedang berusaha melindungi seseorang. Maka sasaran yang paling  empuk adalah akun IG dan fesbuk presiden Jokowi.

 Entah gugup atau  menanggung beban yang berat hingga Bang Ara terpeleset lidah menyebut  Anies Baswedan sebagai Gubernur Indonesia. Tapi faktanya memang Gubernur   DKI Anies Baswedan bukan hanya dicintai oleh pemilihnya warga Jakarta  saja. Ratusan ribu pendemo akun IG dan fesbuk Presiden Jokowi bukan  hanya warga Jakarta. Boleh dibilang, gubernur DKI kelas nasional.

 Ini adalah "demo" warganet  terbesar setelah kasus pelecehan Ananda  Sukarlan terhadap Anies di Kanisius yang merembet seruan uninstall  Traveloka. Sejak menjadi gubernur, Bang Anies memang sudah dihadapkan  oleh berbagai serangan. Pidato pertamanya yang dikenal sebagai pidato  "pribumi" diserang habis-habisan oleh lawan politiknya dan pendukung  Ahok yang menolak mupon. Program kerjanya yang ingin memenuhi  janji-janjinya selama kampanye juga berusaha dihadang oleh DPRD, dan  instansi lain terkait. Tentu saja ditambah yang menolak mupon. Bukan  hanya kritik, tapi juga ancaman interpelasi.

 Karena yang diserang  adalah kebijakannya, warganet pendukung dan simpatisan  Anies Baswedan  membela dengan argumen atau membiarkan saja. Bang Anies juga cuek saja,  dia menjawabnya dengan kerja. Tapi kalau sudah menyasar ke soal pribadi  seperti yang dilakukan oleh  Ananda Sukarlan, atau keprotokoleran piala  presiden 2018, warganet baik pendukung tetap, pendukung baru, simpatisan  baik yang baru maupun lama, atau bukan simpatisan tapi gerah dengan  penghadangan yang tidak masuk akal, bergerak berunjuk rasa kea kun IG  dan fesbuk Jokowi.

 Bang Anies memang bikin"gemesin" para  simpatisannya dan calon simpatisannya. Responnya pada kasus Kanisius dia  cuma menjawab, " saya tidak lihat kalau ada yang walk out. "  Pada saat  diundang Mata Najwa, pendukung dan simpatisannya protes pada Najwa yang  dianggap sering memotong ucapan bang Anies, Bang Anies malah  mengucapkan terima kasih pada Najwa Shihab. Insiden piala presiden, Bang  Anies cuma menjawab singkat, " Tidak penting saya berada di mana, yang  penting Persija juara. " Ketika ditanya apa yang dibicarakan Paspampres?  Bang Anies hanya menjawab, " Sudahlah. Mereka hanya menjalankan tugas. "  Jawaban-jawaban Bang Anies selalu bikin adem di tengah kemarahan  simpatisannya. Beda dengan jawaban para pejabat yang oleh Rocky Gerung  dan Fahri Hamzah disebut malah menambah bara. 

 Sampai sekarang  bang Anies tidak punya partai. Sebelum menjadi timses Jokowi pada  Pilpres 2014, bang Anies mengikuti konvensi capres Partai Demokrat,  konvensi yang dianggap publik sebagai panggung teater belaka. Setelah  dipercaya menjadi ketua tim transisi presiden Jokowi, dia diangkat  menjadi menteri, tidak bertahan lama, nggak jelas apa salahnya, dia  dipecat. Pemecatan itu malah menuai simpati hingga memunculkan  simpatisan Anies Baswedan. Para simpatisan tentu saja berperan besar  pada elektabiltasnya hingga Pak Prabowo meliriknya menjadikannya  gubernur DKI.

 Bang Anies bukan hanya loyal pada partai  pengusungnya, tapi juga loyal terhadap janji-janjinya. Tak peduli  dicaci-maki gara-gara dia memenuhi janji-janjinya selama kampanye, hal  yang langka dilakukan oleh pejabat baru yang melupakan sebagain  janji-janinya selama kampanye

 Itulah yang bikin "gemesin" para  pendukung dan simpatisannya dan calon simpatisannya. Bahkan juga  lawannya yang berpikir rasional. Wajarlah kalau bang Ara sampai  kepeleset menyebutnya, Gubernur Indonesia. Gubernur lokal rasa nasional.

 21022018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun