Mohon tunggu...
Balun Pankratius
Balun Pankratius Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawe Kantoran Milik Pemerintah

Penikmat indahnya alam, buku yang bisa dibaca, buku yang bisa ditulis dan kertas yang bisa dicoret

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Apa?

6 Januari 2025   21:30 Diperbarui: 6 Januari 2025   21:54 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk apa merayu matahari
agar sudi menampik mendung yang berkalang?
Demi apa berharap angin mengajak awan menjauh
biar cahaya menipu mata
dan hidup kita nampak baik-baik saja?
Sedangkan kita sendiri terperangkap
Dalam keasyikan hangatnya kesendirian

Satu yang kuharap,
sudilah menyadarkan aku sekali lagi
bila senja yang dibalut gerimis
mewakili kisah yang perlahan berlalu
dan derasnya hujan telah menghapus dendam

Untuk apa merayu matahari
agar sudi menggantikan mendung?
Sementara kita kita tak mengakui
kesedihan yang telah kita ciptakan?

Baca juga: Pagi Ini Milik Kita

Cinere, 06 Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun