dengan aroma yang beragamÂ
dalam rinai rintik yang malu meluruh.
Kemudian asap tembakau mengepul
dalam garis cerita yang panjangÂ
tentang harapan
tentang pilihan yang harus ditancap
dalam deretan laksa tawaran untuk melangkah
agar kelak hidup dapat termakna terpemanai
Wahai lelakiku...
harapan itu seperti pelangi,
indah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!