Mohon tunggu...
Balqis Putri
Balqis Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Kontributor

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gen Z dalam Lingkungan Kerja

7 Februari 2023   17:17 Diperbarui: 7 Februari 2023   17:23 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Karyawan generasi z terus mencari peluang baru dan menarik. Mereka ingin pekerjaan mereka merangsang, menantang, dan penuh dengan potensi pertumbuhan. Perusahaan lama yang stagnan atau tidak mengikuti tren terkini dapat dengan cepat kehilangan pekerja muda yang mencari kegembiraan dalam kehidupan kerja mereka. Pengusaha harus menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa mereka membuat perbedaan nyata dan masukan mereka dihargai. Selain itu, budaya perusahaan -- mulai dari kepemimpinan hingga anggota tim individu -- harus menekankan inovasi dan kreativitas di atas segalanya. Jika karyawan generasi z melihat bahwa nilai-nilai ini meresap ke seluruh tim, hal itu akan mendorong mereka untuk bertahan lebih lama di perusahaan.

Namun, ini menciptakan tantangan juga. Sejumlah besar manajer cenderung memahami karyawan generasi z sebagai anak yang hiperaktif dan lalai. Dalam pencarian terus-menerus akan hal-hal baru yang didorong oleh semangat wirausaha, gen z becomes hard to retain for teams.

Pekerja generasi z berasal dari generasi dimana the conventional approach to work does not cut it. Karyawan menginginkan pekerjaan yang menarik dan menantang yang penuh potensi untuk personal growth. Artinya, tim harus memastikan proses mereka tidak terlalu kaku atau formulaic. Apalagi karyawan generasi z tidak mau terikat dengan norma yang mengatur tempat kerja. Mereka terus-menerus berselisih dengan manajer dari generasi lama yang setia pada sistem mereka yang dirancang bertahun-tahun yang lalu. Pertarungan Gen Z untuk me-redefine work as a part of their life instead of the pivot challenges and confuses managers.

Karyawan generasi z selalu mencari peluang dan tantangan baru. Mereka ingin bekerja di lingkungan yang memungkinkan mereka menggunakan kreativitas, imajinasi, dan keterampilan memecahkan masalah. Tim yang gagal memberikan banyak kesempatan untuk pertumbuhan karyawan merasa sulit mempertahankan karyawan ini, yang tidak takut untuk beralih karier dan pekerjaan. Kecenderungan Gen Z untuk terus mempelajari keterampilan dan eksplorasi baru dapat mengganggu manajer yang ingin timnya hanya fokus pada pekerjaan. Manajer sering kali merasa kesulitan untuk melibatkan para pekerja ini. Jika mereka tidak menganggap the work meaningful, akan sulit bagi manajer untuk menyelesaikannya secara efektif oleh karyawan gen z.

Karyawan Gen Z adalah tipe pekerja yang unik dan spesial. Tantangan terbesar bagi para manajer adalah menyeimbangkan pekerjaan dengan waktu pribadi dan avoiding micro-managing employees. Untuk memastikan lingkungan kerja yang harmonis yang membantu mengembangkan tenaga kerja muda, beberapa hal yang dapat dilakukan manajer antara lain:

Komunikasi is the key

Manajer harus komunikatif dengan karyawan gen z mereka. Ini mencakup komunikasi yang jujur dan terbuka tentang harapan, feedback, dan inisiatif baru. Manajer juga harus memberikan waktu bagi karyawan generasi z untuk berbagi kekhawatiran atau ide apa pun yang mungkin mereka miliki. Dengan demikian, kedua belah pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif yang memfasilitasi pemikiran dan pertumbuhan kreatif. Hubungan saling percaya dengan manajer penting dalam menciptakan ruang kerja yang efektif di mana pekerja merasa termotivasi dan berdaya untuk mengambil risiko.

Fokus pada feedback

Bagian penting dari pekerjaan manajer mana pun adalah memberikan feedback. Feedback harus tepat waktu, bermakna, dan dapat ditindaklanjuti untuk generasi z. Anda juga harus menyesuaikannya dengan individu dan situasi kerja mereka. Agar karyawan generasi z dapat meningkatkan keterampilan mereka, mereka membutuhkan umpan balik yang konsisten dan relevan tentang kinerja mereka.

Memberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang

Karyawan generasi z menginginkan kesempatan untuk tumbuh dan mengembangkan keterampilan mereka. Manajer harus mengizinkan pekerja mempelajari hal-hal baru, mengerjakan proyek yang menantang, dan mengambil tanggung jawab baru. Hal ini memungkinkan karyawan generasi z merasa seperti mereka menyumbangkan sesuatu yang berharga ke tempat kerja dan membuat mereka lebih berinvestasi dalam pekerjaan mereka. Memberikan kesempatan belajar juga dapat membantu manajer tetap up-to-date dengan tren dan perkembangan industri untuk membuat keputusan yang tepat bagi tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun