Mohon tunggu...
Balqis Alivia
Balqis Alivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

balqis alivia putri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problem Penyesuaian Kembali Pendidikan Anak Pasca Pandemi Covid-19

22 Desember 2022   22:53 Diperbarui: 22 Desember 2022   23:48 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Prinsip pembelajaran

Sejumlah prinsip yang digunakan guru dan satuan pendidikan dalam merencanakan, menyiapkan, memandu dan mengembangkan pembelajaran harus disesuaikan dengan dinamika pandemi Covid-19.

5. Tetap adaptif terhadap dinamika kondisi pandemi Covid-19

Yang dimaksudkan dengan adaptif adalah satuan pendidikan perlu mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi terkait dengan kondisi pandemi termasuk lahirnya varian baru.

Saat new normal dilakukan, banyak yang berasumsi bahwa begitu anak-anak akan kembali belajar seperti semula. Asumsi ini merupakan sebuah falasi atau kesalahan berpikir. Apabila tidak segera diatasi, dampak pandemi Covid-19 bagi anak-anak saat ini akan berlangsung lama. Dengan demikian, pembukaan kembali sekolah dan lembaga pendidikan harus dipercepat. Namun demikian, semua pihak harus berupaya keras untuk menjamin keamanan dengan cara mengembangkan kegiatan dan rutinitas baru yang sesuai dengan kondisi pandemi yang berkembang di setiap wilayah.

Selain itu, membuka sekolah, masih terdapat banyak hal yang harus dilakukan untuk menata pendidikan secara keseluruhan. Pandemi telah mengekspos rapuhnya sistem pendidikan dan tingginya ketidaksetaraan di seluruh dunia. Dengan kata lain, pandemi menuntut terjadinya pengembangan sistem pendidikan yang lebih adil, efisien, dan tangguh. Pandemi juga memberikan bukti nyata bahwa inovasi dalam pendidikan sangatlah diperlukan dan tidak boleh berhenti Suryadi dkk.,(2018 :25). Penataan kembali pendidikan baru dapat mulai dilakukan dengan lebih baik setelah program-program pemulihan pembelajaran dilaksanakan secara serius.

Kesimpulannya adalah negara merupakan penjamin pemenuhan hak anak, dan memiliki kewajiban untuk menerapkan kebijakan yang diperlukan untuk melindungi dan mendukung pendidikan dan perawatan anak usia dini. Namun demikian, upaya negara memerlukan kerja sama semua pihak, termasuk orang tua, pendidik, pegiat dan pemerhati pendidikan, dan seluruh pemangku kepentingan terkait. Dengan saran, perubahan konsep pendidikan di pasca pandemic perlu dilakukan, Pengajaran dan pembelajaran anak memerlukan kegiatan multifungsi dan multitujuan yang dilengkapi dengan berbagai materi, alat edukatif, dan fasilitas yang memungkinkan pergerakan bebas, permainan, ekspresi seni, rekreasi, dan permainan di luar ruangan. Menurut Hasbi (2022 : 83) Berdasarkan karakteristik anak-anak dan cara mereka membangun hubungan emosional dan afektif dengan para pendidik dan teman sebayanya, gerak tubuh, pelukan, kontak fisik, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah adalah kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKA : 

[1] Jevtic, A.V., Nagy, A.V., Ozturk,G., Sak, I.T.S., Albo, J.P., Toran, M., dan Prez, N.S. (2021). Policies and practices of early childhood education and care during the COVID-19 pandemic: Perspectives from five countries Volume 2, Issue 2.

[2] Suryadi dkk (2018) Inovasi Pendidikan Anak Usia Dini 23-25

[3] Hasbi (2022). PAUD di Masa dan Pasca-Pandemi 78-83.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun