Sepekan sebelum Ramadan saya bersama Kompasianer dari Koteka (Komunitas Traveler Kompasiana) dan Semarkutiga (Semarang, Kudus, Salatiga, dskt) menghadiri acara Kudus Famtrip 2023 dari Dinas Budaya dan Pariwisata Kudus.
Dari acara ini saya mendapat wawasan dan pengetahuan baru tentang buah Parijotho. Sirop Parijotho menjadi bagian kuliner manis yang saya konsumsi saat berbuka puasa. Ini menjadi takjilan manis istimewa bagi saya karena sebelumnya saya tidak pernah menjadikan sirop parijotho sebagai minuman manis atau takjil untuk berbuka puasa.
Mau tahu tentang buah Parijotho? Sini saya ceritakan :)
Parijotho merupakan buah langka yang tumbuh di pegunungan Muria Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Buah yang memiliki nama latin Medinella Speciosal atau Anggur Asia (Showy Asian Grapes) ini memiliki sejarah dan cerita pada masa Sunan Muria.Â
Dalam cerita yang tersebar di Gunung Muria dikatakan bahwa ibu yang sedang hamil akan mendapatkan keturunan yang sehat, berparas manis, cantik atau tampan jika konsumsi buah parijotho.Â
Cerita ini bagi sebagian orang dianggap mitos, namun sesungguhnya hal ini sangat logis jika kita mengetahui uji penelitian buah ini. Berdasarkan uji penelitian buah parijotho mengandung kardenolin, saponin, flavonoid, dan tannin.
Bisa diketahui bahwa kandungan tersebut memiliki manfaat yang tinggi bagi kesehatan, misalnya Flavonoid yang baik untuk pencegah kanker, anti infertilitas, anti diabetes, anti depresent dan diuretic.
Kardenolin sebagai penurun kolestrol.
Saponin yang dapat mengurangi resiko kanker, mengurangi kolestrol, menambah kekebalan tubuh oleh parasit, mengurangi kekeroposan tulang, antioksidan.
Tanin bermanfaat sebagai astrigensia, anti bakteri, antioksidan, penawar racun, obat diare, mencegah sariawan.
Membuat Kita Semakin Manis
Jika mengetahui kandungan yang terdapat di buah parijotho , Insya Allah tidak saja membuat anak yang di kandungan menjadi manis (sehat, cantik atau tampan) ya.Â
Buat kita yang tidak sedang hamil (termasuk pria) juga dapat konsumsi olahan buah ini dalam rangka ikhtiar hidup menjadi manis. Karena kandungan yang terdapat di parijotho sangat baik juga untuk kesehatan kulit, bermanfaat menjaga berat badan agar sehat seimbang, menggandung antioksidan yang tinggi.
Apalagi jika kita piknik ke perkebunan buah ini di Desa Wisata Japan Kudus Jawa Tengah. Masya Allah, kita bisa sambil healing di kaki gunung Muria yang menawan.
Kembali lagi ke menu buka puasa, buah parijotho selain diolah menjadi sirop manis seperti yang saya minum juga diolah menjadi snack crispy chips, permen, teh, dll. Alhamdulillah, saya mendapat sirop manis dari salah 1 brand lokal yang dibina dan didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Jawa Tengah, sehingga saya bisa nikmati di saat bulan puasa. Manisnya berlipat ganda deh. Insya Allah. Minumannya sirop manis dari buah yang bikin sehat warisan seorang wali, Sunan Muria, dan sehat berkah karena dikonsumsi saat berbuka puasa.
Saya campurkan sirop dengan air kelapa asli, sehingga benar-benar merasa manis, segar, sehat dan berkah. Alhamdulillah. Tanpa pemanis buatan, tanpa pengawet, tanpa pewarna, semua alami.
Buah parijotho juga dapat dikonsumsi dengan dibuat Rujak bersama buah-buahan lainnya, atau dicampur di es buah.
Bagaimana, minat konsumsi buah parijotho yang juga bermanfaat meningkatkan kesuburan bagi pasangan suami istri yang sedang berniat memiliki momongan (promil)? Yuk....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H