Mohon tunggu...
Khoirotul Ula
Khoirotul Ula Mohon Tunggu... -

penikmat cerita pendek dan novel...\r\ntinggal di bojonegoro\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Nestapa

8 Juni 2012   11:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:14 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

NESTAPA

Lebur sudah waktumu dalam waktuku

Tersembur panasnya asap lumpur menjulur

Griyaku sudah tak lagi wujud

Hanya hamparan debu merata menghiasi pandanganku

Kini......

Kami sendiri tanpa teman yang peduli

Sudikah kiranya engkau mengerti

Bantulah nestapa kami ini....

PUTUS ASA

Beringsut aku dalam sunyi

Merinding miris tak berarti

Menerawang asa yang tak pasti

Dalam rona hidup penuh duri

Terukir di hatiku sayatan ini

Entah sampai kapan kehampaan ini menyelimuti?

Entah sampai kapan ketidakmampuan ini bersemi?

Aku pun mulai tak peduli...

Akan sakit yang menyayat hati...

Hanya satu yang kuingini..

Cinta yang abadi dari Ilahi Rabby....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun