Mohon tunggu...
Baldwine Honest G
Baldwine Honest G Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Pendidik, Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Alternatif Pembelajaran di Masa Pandemi

24 Juni 2020   16:23 Diperbarui: 24 Juni 2020   16:38 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kombinasi  pembelajaran tatap  muka, on line, dan problem sloving, bisa dilakukan sebagai berikut. Untuk pembelajaran tatap muka di sekolah tetap dilaksanakan, walaupun cukup seminggu dua kali, dengan durasi waktu dipersingkat, jumlah siswa dibatasi dan semua harus sesuai dengan protocol kesehatan. 

Karena dalam belajar, anak bukan hanya mencari ilmu, tapi juga harus bersosialisasi, berinteraksi dan bergaul dengan guru dan teman, sebagaimana seharusnya manusia sebagai makhluk sosial. Bukan menjadikan mereka menjadi individualis dan generasi mager forever (males gerak, istilah sekarang), juga menjadi kecanduan pada gawai.

Untuk pembelajaran on line nya, dijadwalkan melengkapi materi pembelajaran saat tatap muka, namun harus mengubah cara mengajar dan belajar dengan metode on line yang lebih disiplin. Pendampingan orang tua sangat dibutuhkan saat pembelajaran on line ini. Dan bagi yang terkendala gawai, jaringan dan kuota, maka guru harus berkomunikasi dengan orangtua untuk mencari solusi terbaik. Pihak sekolah dan guru harus kreatif dalam menyusun materi, dimana anak akan bisa menjadi problem solver, mencari solusi-solusi terbaik dari permasalahan yang dihadapi.

Kunci keberhasilan dalam alternatif proses pembelajaran ini tentu saja komunikasi dan kerjasama yang baik antara pihak sekolah, guru, orangtua, dan siswa. Dengan demikian pendidikan untuk anak-anak tidak tertinggal dan tetap berkualitas, baik pengetahuan, karakter dan ketrampilan anak.

Pihak sekolah, guru dan orangtua harus selalu adaptif dan terbuka pada kebaruan dan selalu ingin belajar hal yang baru baik pengetahuan maupun ketrampilan. Pembelajaran on line tidak berarti guru dapat memberikan tugas yang menumpuk, melainkan juga harus mengajarkan karakter dan ketrampilan.

Kita harus melewati masa pandemi ini dengan menciptakan solusi-solusi terbaik, dan juga menciptakan rasa bahagia dalam diri sendiri dan lingkungan sekitar. Karena dengan kita merasa bahagia, maka kita bisa terhindar dari penyakit apapun.

"Kita bisa menunda untuk beberapa kegiatan, tapi kita tidak bisa melakukannya pada pentingnya pendidikan untuk anak-anak kita."

 

Balikpapan, 23 Juni 2020.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun