Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Diskursus Teologis

1 Maret 2024   19:31 Diperbarui: 1 Maret 2024   19:45 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini mempunyai beberapa konsekuensi yang cukup beragam. Di satu sisi, sering kali ditunjukkan   dan memang benar perkembangan doktrin Kristiani  mula-mula ini memicu ketertarikan teologis dan non-teologis terhadap konsep individualitas dan kepribadian. 

Oleh karena itu, banyak dari apa yang kita anggap penting mengenai gagasan seperti kepribadian secara historis muncul dalam kaitannya dengan perdebatan doktrinal tentang pribadi Trinitas atau pribadi Kristus yang satu, yang dianggap ada dalam dua kodrat, manusiawi dan ilahi.

Teologi Kristiani  kemudian memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan konseptual gagasan kepribadian. Namun perkembangan ini telah menimbulkan komplikasi yang cukup besar. Istilah-istilah Yunani dan Latin yang digunakan untuk Pribadi Tritunggal pada akhir zaman kuno hanya berhubungan secara samar-samar dengan gagasan kita tentang pribadi dan kepribadian. 

Berbicara tentang Tuhan dalam bahasa tradisional dogma trinitas berisiko merusak gagasan Tuhan adalah pribadi   bagaimana mungkin Dia bisa melakukannya jika Tritunggal bukan satu, melainkan tiga Pribadi; Karena alasan inilah beberapa tokoh besar dalam teologi abad ke-20, tidak terkecuali Karl Barth dan Karl Rahner, berargumen istilah Pribadi sama sekali tidak boleh digunakan pada tingkat hipotesa agar jelas Tuhan bersifat pribadi.

Diskusus untuk memperkenalkan kontribusi terbaru dari seorang teolog ortodoks Timur yang berpendapat berbeda. Argumen John Zizioulas dalam bukunya Being as Communion adalah pengenalan teologi trinitas melalui para teolog Kapadokia abad ke-4, terutama Basil dari Kaisarea, berarti sebuah revolusi dalam ontologi justru karena penggunaan konsep hupostasis. 

Hingga saat itu, menurutnya, filsafat Yunani selalu menekankan hal-hal yang bersifat universal dan mengesampingkan hal-hal yang khusus. Yang pertama, keberadaan selalu merupakan keberadaan yang umum dan universal. Oleh karena itu, makhluk individu paling buruk telah jatuh, makhluk yang tidak pantas atau bahkan tidak ada, paling banter adalah makhluk kelas dua. Dia mengklaim, tidak mungkin terjadi sebaliknya.

John Zizioulas (10 Januari 1931 sd  2 Februari 2023) adalah seorang uskup Ortodoks Yunani yang menjabat sebagai Metropolitan Pergamon dari Patriarkat Ekumenis Konstantinopel dari tahun 1986 hingga kematiannya pada tahun 2023. Ia adalah salah satu teolog Kristen Ortodoks paling berpengaruh pada abad ke-20 dan ke-21.

Metropolitan John dilahirkan di Katafygio. Pendidikannya dimulai dengan studi di Universitas Thessaloniki dan Athena pada tahun 1950, dan kemudian satu tahun di Institut Ekumenis Bossey pada tahun 1955. Antara tahun 1960 dan 1964 Zizioulas melakukan penelitian doktoral di bawah bimbingan teolog Ortodoks Timur Georges Florovsky (1893-1979 ; Ketua Sejarah Gereja Timur di Harvard dan anggota Gereja Ortodoks Rusia) dan merupakan Anggota di Pusat Studi Bizantium Dumbarton Oaks.   John Zizioulas menerima gelar doktor pada tahun 1965 dari Universitas Athena.

Zizioulas mengambil posisi di Universitas Athena pada tahun 1964 sebagai asisten profesor sejarah Gereja, dan kemudian enam tahun kemudian, bekerja sebagai profesor patristik di New College, Edinburgh dari tahun 1970 hingga 1973. Dia pindah ke Universitas Glasgow di mana dia memegang kursi pribadi dalam teologi sistematika selama sekitar empat belas tahun. 

Selain itu, John Zizioulas pernah menjadi profesor tamu di Lembaga Penelitian Teologi Sistematika King's College London . Pada tahun 1986, dia terpilih sebagai metropolitan tituler Pergamon. Pada tahun yang sama, ia mengambil posisi akademis penuh waktu di Fakultas Teologi Universitas Thessaloniki sebagai profesor dogmatika. Pada tahun 1993 John Zizioulas terpilih sebagai anggota Akademi Athena , menjabat sebagai ketuanya pada tahun 2002.

John Zizioulas merefleksikan kembali doktrin Allah Trinitaris dan mencoba mencari cara-cara baru menolong umat beriman zaman ini menemukan makna ajaran iman ini. Merujuk teologi para Bapa Gereja Kapadokia, Zizioulas mengajukan gambar Allah Trinitaris sebagai Pribadi yang berkomunitas. 

Pribadi memiliki tiga karakteristik: primer dan absolut, ekstasis dan hipostasis, unik dan tak tergantikan. Pribadi selalu bergerak ke luar dirinya, ke arah pribadi yang lain, maka ia menerima keberbedaan. Kehidupan dan identitas otentik pribadi ditemukan hanya di dalam komunitas yang dibangunnya bersama pribadi-pribadi yang lain. Gerak Pribadi Allah adalah eros, cinta yang merangkul pribadi-pribadi yang lain beserta keberbedaan mereka, yakni manusia dan segenap ciptaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun