Mengikuti karya Maurizio Lazzarato, Phelps mengatakan utang adalah pendorong mendasar perekonomian neoliberal. Dia selanjutnya berargumen teori kepuasan Anselmus terlibat dalam ideologi subjek yang berhutang karena cara hutang secara otomatis diasumsikan sebagai bagian dari kondisi dasar manusia. Bagi Anselmus, sebagaimana dibahas di atas, manusia dilahirkan berhutang budi kepada Tuhan, dan melalui dosa hutang itu bertambah besar. Karunia kasih karunia yang diberikan Jesus kepada umat manusia setara dengan pengampunan atas hutang yang timbul karena dosa, namun hal ini tidak menghapuskan keadaan hutang yang semula. Selain itu, hal ini memperbesar hutang seseorang secara baru, karena mereka sekarang berhutang budi kepada Tuhan.
Meskipun teori penebusan dosa dapat dipahami dalam kaitannya dengan utang, utang ini bukannya tidak bisa dihindari, dan tidak mendasar bagi kondisi manusia. Sebaliknya, hal ini menunjukkan keadaan berhutang bukanlah bagian dari rencana Tuhan, dan tidak bersifat permanen. Dalam teori Gregory, Tuhan membebaskan manusia dari hutang mereka, tetapi bagi Anselmus, Tuhanlah yang kepadanya umat manusia berhutang budi. Teori Gregory berpotensi memberikan kerangka ideologis untuk menantang perasaan berhutang yang diciptakan oleh neoliberalisme, namun teori Anselmus tersirat di dalamnya, yang menunjukkan umat manusia pada dasarnya berada dalam keadaan berhutang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H