Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Paulo Freire, Pendidikan Kaum Tertindas (3)

13 Februari 2024   20:10 Diperbarui: 14 Februari 2024   00:52 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan cara ini, ia menjadi orang yang tidak menyesuaikan diri dengan masyarakat apa adanya, melainkan seseorang yang ingin membangun dunia baru dan lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan merupakan pendidikan yang membantu mengubah dunia dan menjadikannya lebih manusiawi demi humanisasi seluruh umat manusi). Ketika Paulo Freire berbicara tentang transformasi dunia, ia melihat dunia sebagai sistem produksi kapitalis dengan teori yang memberikan legitimasi: neoliberalisme (Freire, 2000), karena di samping kekuatan material, selalu ada kekuatan lain. kekuatan, ideologi,  material, yang memperkuat kekuatan material dari cara produksi kapitalis.

Namun pendidikan tidak boleh ada hambatan dalam perjalanannya, dan sekolah merupakan hambatan karena sekolah merupakan aparat ideologis Negara (Althusser, 1985) sehingga tidak membiarkan pendidikan bersifat bebas dan memerdekakan. Oleh karena itu, Paulo Freire memikirkan lingkaran budaya, yang, seperti halnya dewan pabrik Gramsci, mempertemukan orang-orang yang buta huruf dalam lingkungan yang bebas dan setara. 

Dengan demikian, pendidikan tidak bersumber dari pedoman pendidikan yang ditawarkan oleh Negara; tidak ada perantara antara pendidikan dan pendidik (guru), karena tidak ada yang mengajari siapa pun; laki-laki belajar satu sama lain. Dalam ruang aksi pendidikan yang bersahabat ini, dialog horizontal menjadi metode, sarana, instrumen komunikasi antara pendidik dan guru  sebagai pembelajar. Oleh karena itu, yang menjadi pertanyaan adalah penghapusan pendidikan untuk membangun masyarakat yang egaliter, lebih manusiawi dan lebih bersatu di Amerika Latin dan di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun