Penilaian tidak hanya didasarkan pada apa yang dikatakan tentang sesuatu, tetapi  melibatkan orang yang mengatakannya dan situasi di mana mereka melakukannya, serta belajar untuk mengatakannya. Dengan cara ini, jika konteks penggunaan suatu bahasa berubah dan konteks lain yang menggunakan bahasa lain muncul, maka konteks pertama tidak lagi digunakan. Hal ini menimbulkan kesan  bahasa tersebut tidak dapat diterapkan di sembarang tempat atau kegiatan dengan tepat. Singkatnya, ini adalah penggunaan bahasa kontekstual yang membuat ucapan subjek menjadi bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H