Teknologi pada akhirnya merupakan ekspresi kemampuan manusia dalam melakukan simbolisasi, sehingga pada prinsipnya teknologi tidak boleh lebih bersifat eksternal daripada seni atau filsafat. Mumford  mencatat  banyak masyarakat telah mencapai tingkat keterampilan teknis yang tinggi, namun tidak terlalu terpengaruh oleh tujuan dan metode teknologi. Namun, karena takdir yang aneh, manusia modern cenderung mengelilingi dirinya dengan perangkat teknis yang semakin canggih, yang kepadanya ia mendelegasikan sebagian besar aktivitasnya.
Dengan menganggap teknologi sebagai pencapaian metafisika Barat, Mumford dalam beberapa hal mengumumkan Heidegger, yang  akan mencari akar spiritual teknologi dalam keinginan untuk berkuasa yang menjadi ciri rasionalisme dan subjektivisme modern. Heidegger  akan berusaha menemukan asal usul sikap ini pada Abad Pertengahan Kristen dan bahkan pada zaman Yunani Kuno. Mumford, pada bagiannya, tidak membatasi dirinya pada observasi. Ia berupaya mengetahui apa saja manfaat mesin yang terbatas dan dalam kondisi apa mesin tersebut dapat diarahkan ke penggunaan yang lebih lengkap dan lebih baik.Â
Dia berusaha untuk menawarkan alternatif nyata terhadap gaya hidup pinggiran kota yang mengambil alih Amerika Serikat dan oleh karena itu dia mengecam penyimpangan tersebut. Ia membela model kota-kota berukuran sedang yang saling terhubung untuk menjaga keseimbangan antara kota dan pedesaan. Hal ini mempromosikan "komunisme dasar" yang mana manfaat akan didistribusikan berdasarkan kebutuhan dan bukan berdasarkan kapasitas atau fungsi produktif. Melawan keharusan produksi, ia membela pelestarian lingkungan pedesaan dengan menekankan pada pendidikan, rekreasi, layanan rumah sakit, kebersihan publik, seni dan makanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H