Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hukum Alam Platon, Aristotle

10 Desember 2023   22:32 Diperbarui: 10 Desember 2023   22:33 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Aristotle , manusia dan masyarakat manusia berkembang ketika manusia hidup damai, bekerja dan sejahtera, belajar dan mengembangkan kebijaksanaan, mereproduksi dan mewariskan kebijaksanaan kepada generasi berikutnya. Orang yang berkecukupan dan baik adalah orang yang hidup, sehat, damai, sejahtera, terlibat dalam filsafat (cinta kebijaksanaan) di mana mereka ingin tahu tentang dunia tempat mereka tinggal dan mencari pemahaman tentangnya, dan terlibat dalam meneruskan pemahaman ke dunia berikutnya. generasi. Kejahatan berasal dari kegagalan alami atau moral untuk memenuhi sebagian atau seluruh sifat manusia yang didefinisikan demikian.

Ini adalah dasar hukum alam. Aristotle  dan semua Filsuf yang mengikuti tradisinya melihat etika sebagai usaha untuk mendefinisikan sifat manusia dan dari definisi tersebut menurunkan hukum, prinsip perilaku yang mendukung atau mencegah perkembangan manusia. Jelas tidak semua filsuf sepakat mengenai definisi sifat manusia, maupun hukum-hukum yang bergantung padanya, namun pola penalaran adalah sama untuk semua sistem etika naturalistik.

Citasi: (apollo, 2009)

  • Griffith, T. Platon: The Laws. Cambridge Texts in the History of Political Thought, ed. M. Schofield (Cambridge: Cambridge University Press, 2016)
  • Platon, Republic, Philebus, and Laws, any edition. All translations by the author unless otherwise noted.
  • Saunders, T. Platon: The Laws, translated with an Introduction. (London: Penguin Books, 1970).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun