Dari sudut pandang kami, karya Koch paling menarik dalam sudut pandang utama teologi Epicurean ini. Jika, pada kenyataannya, ada salah satu dari kaum Epicurean yang selamat dari kematian, dia mungkin merasa prihatin dengan cobaan ini. Namun justru karena kematian bersifat total, maka kematian tidak lagi menimbulkan masalah bagi siapa pun yang tergoda untuk menolaknya dan bertahan hidup dengan cara apa pun. Tak heran jika Koch menyisipkan perkembangan kematian tersebut dalam bab IV yang bertajuk "Resep kebahagiaan, atau bagaimana kita hidup setara dengan para dewa".Â
Hal ini karena Koch mampu, dengan cara yang patut dicontoh, menguraikan keyakinan dalam kehidupan manusia yang menjadi inti doktrin agama Epicurean, yang menyatakan  setiap orang bisa menjadi seperti dewa jika mereka setuju untuk menjadi seperti mereka. Oleh karena itu, karya Koch memberikan kesegaran yang tak terbantahkan pada interpretasi hedonistik Epicureanisme, yang ada di zaman kita, dan yang, sering kali, ingin kita percaya  ateisme modern sebenarnya memiliki akar Epicurean;
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H