Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Etnografi Suku Aborigin, Riset Kualitatif Agama Totemisme Durkheim (1)

29 November 2023   16:38 Diperbarui: 29 November 2023   21:57 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, sepanjang sejarah, masyarakat tidak pernah berhenti menciptakan benda-benda sakral dari awal. Di Melanesia dan Polinesia, seorang pria berpengaruh dikatakan memiliki mana dan ke mana pengaruhnya dikaitkan. Namun bagi . Durkheim, jelas  situasi orang seperti itu semata-mata berasal dari pentingnya opini publik yang mengaitkan dirinya. Kekuatan moral masyarakat dan kekuatan yang dikaitkan dengan kekuatan suci mempunyai asal usul yang sama yaitu terletak pada pendapat.

Masyarakat dapat mendedikasikan laki-laki serta benda atau gagasan. Jika suatu kepercayaan dianut oleh seluruh masyarakat, maka dilarang untuk menyentuh atau menentangnya. Ia memperoleh karakter sakral. Kemampuan masyarakat untuk mensakralkan ide atau institusi terlihat, misalnya, pada Revolusi Perancis ketika hal-hal yang murni sekuler (Republik, Tanah Air, Kebebasan, Akal, dll.) diubah menjadi hal-hal yang sakral.

Semua fakta ini memungkinkan kita untuk melihat bagaimana masyarakat dapat membangkitkan dalam diri para anggotanya gagasan  terdapat kekuatan-kekuatan di luar diri mereka yang mendominasi dan mendukung mereka, atau dengan kata lain, kekuatan-kekuatan agama.

Sifat etnografi fetisisme adalah proyeksi kekuasaan sosial yang tidak disadari pada suatu objek yang diberdayakan (fetish, totem) dan yang kemudian diyakini oleh individu  mereka bergantung.Penjelasan tentang etnografi fetisisme yang dikembangkan oleh E. Durkheim ini menurutnya sangat umum. Faktanya, hal ini berlaku untuk semua jenis masyarakat dan agama.

Citasi:

  • Emile Durkheim,. The Division of Labor in Society. Translated by W.D. Halls. New York: The Free Press, 1984.
  • The Elementary Forms of the Religious Life. Translated by Karen Fields. New York: Free Press, 1995.
  • Sociology and Philosophy. Translated by D. F. Pocock. London: Cohen and West, 1953.
  • Alexander, Jeffrey and Philip Smith. eds. The Cambridge Companion to Durkheim. Cambridge:
  • Allen, N.J., W.S.F. Pickering, and W. Watts Miller. eds. On Durkheim’s Elementary Forms of Religion Life. London: Routledge, 1998.
  • Collins, Randall. Interaction Ritual Chains. Princeton: Princeton University Press, 2004.
  • Lukes, Steven. “Introduction.” in The Rules of Sociological Method and Selected Texts on Sociology and Its Method, by Émile Durkheim, translated by W. D. Halls, edited and with a new introduction by Steven Lukes. New York: The Free Press, 2014.
  • Nielsen, Donald. Three Faces of God: Society, Religion, and the Categories of Totality in the Philosophy of Emile Durkheim. Albany: SUNY Press, 1998.
  • Pickering, William S. F. Durkheim’s Sociology of Religion. London: Routledge, 1984.
  • Rosati, Massimo. Ritual and the Sacred: A Neo-Durkheimian Analysis of Politics, Religion and the Self. London: Routledge, 2009.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun