Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Metode Kualitatif Verstehen Dasein Heidegger (2)

25 November 2023   21:43 Diperbarui: 25 November 2023   23:20 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenai arti istilah Dasein, serta relevansi tidak menerjemahkan istilah tersebut ke dalam bahasa Heidegger: metafisika Dasein : Tentang istilah ini kami dapat menegaskan hal berikut: 'Dasein' adalah istilah Jerman yang terdiri dari dua kata: 'sein', yang diterjemahkan sebagai 'menjadi', dan 'da' yang dalam beberapa hal tidak dapat diterjemahkan atau dapat diterjemahkan dengan kata-kata seperti 'di sini', 'di sana', ' sana', tanpa itu tidak ada satupun yang mengungkapkan keunikannya secara utuh. Jika terjemahan biasa ke dalam bahasa berbicara tentang 'ada-di sana' atau ada-di sini', tanpa menyiratkan kesalahan tata bahasa, mereka mengesampingkan masalahnya dan mengandaikan istilah 'di sana (atau dalam kasusnya' di sini) menentukan arti 'keberadaan', yang dengan sendirinya tampak kabur dan tidak pasti. Konsekuensinya kita harus membedakan antara 'sein' (ada) dan 'da-sein' (ada di sana atau nama pengganti manusia). 

Kesalahan akan menjadi sempurna jika makna 'manusia' dengan cepat dikaitkan dengan 'da-sein' itu, karena selain merupakan asosiasi yang tergesa-gesa, itu hanya akan merusak kemungkinan membaca Ada dan Waktu (Being and Time), dan apa yang terjadi setelahnya. Agar hal ini dapat dipahami dengan lebih baik: 'manusia' sudah merupakan suatu ketetapan atau makna yang menanggapi apa adanya, terhadap suatu hakikat, terhadap sesuatu yang oleh karena itu mempunyai serangkaian sifat tetapi karena alasan tersebut tidak dapat dianggap sebagai ada, tetapi sebagai suatu entitas, sesuatu yang ada dalam cara tertentu tentang membedakan antara arti 'manusia' dan bukan arti 'Dasein'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun