Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hakekat Manusia Aquinas (1)

2 November 2023   06:32 Diperbarui: 2 November 2023   18:12 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hakekat Manusia

Menurut Thomas Aquinas 1225-1274, manusia terdiri dari substansi spiritual dan jasmani, tubuh dan jiwa. Di dalam substansi spiritual terdapat tiga hal: hakikat, kemampuan dan operasi (kegiatan, fungsi). Jiwa adalah sesuatu yang tidak berwujud dan hidup serta tidak terdiri dari bentuk dan materi. Jiwa adalah bentuk tubuh, yaitu. ia menyatu dengan tubuh sebagai wujudnya. Jiwa yang satu dan yang sama tidak dapat dimiliki oleh beberapa individu, dan satu tubuh yang sama tidak dapat menampung lebih dari satu jiwa. Jiwa ada di seluruh tubuh dan di setiap bagiannya.

Walaupun manusia hanya mempunyai satu jiwa, namun jiwa mempunyai beberapa bagian atau kemampuan dan cara kerja. Jiwa mempunyai, antara lain, bagian vegetatif, sensorik dan intelektual. Bagian vegetatif dan makhluk hidup merupakan bagian dari penggabungan tubuh dan jiwa dan tidak bertahan setelah kematian tubuh. Sebaliknya, bagian intelektual hanya dimiliki oleh jiwa, dan kemampuan-kemampuannya tetap ada setelah musnahnya tubuh. Pekerjaan bagian intelektual jiwa tidak dilakukan oleh organ mana pun. Dalam diri manusia, kemampuan vegetatif, kemampuan perseptif, dan intelektual adalah kemampuan dari jiwa yang satu dan sama. Bagian intelektual jiwa sebagian besar berisi bagian penginderaan, yang selanjutnya berisi bagian vegetatif. Thomas membandingkannya dengan genera figur dimana satu genus mengandung genus lainnya.

Ada lima kelompok kemampuan jiwa: kemampuan vegetatif, kemampuan perseptif, kemampuan keinginan, kemampuan motorik, dan kemampuan intelektual.

Objek dari bagian vegetatif adalah tubuh yang menyatukan jiwa. Objek dari bagian yang dapat dirasakan adalah setiap tubuh yang dapat dirasakan, bukan hanya tubuh yang menyatukan jiwa. Objek-objek dari bagian intelektual bukan hanya badan-badan yang dapat dipersepsikan tetapi secara universal seluruh keberadaan.

Bagian vegetatif jiwa mempunyai tiga kemampuan: kemampuan nutrisi, kemampuan berkembang (berkembang) dan kemampuan generatif (berkembang biak). Bagian jiwa yang mempersepsi meliputi indera luar: penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan pengecapan, dan indera dalam: akal umum atau akal sehat (common sense), imajinasi, kemampuan memperkirakan dan fungsi ingatan tertentu.

Akal adalah kemampuan jiwa. Di bagian nutrisi jiwa semuanya aktif, di bagian penginderaan semuanya pasif, tetapi di bagian intelektual ada sesuatu yang pasif dan ada sesuatu yang aktif. Pertama kita memahami hanya secara potensial, kemudian kita memahami secara aktual. Memori intelektual berada pada bagian intelektual jiwa dan tidak terpisah dari akal. Akal dan intelek  bukan merupakan fakultas yang terpisah. Kami memahami dan bernalar dengan kemampuan yang sama. Akal yang lebih tinggi dan yang lebih rendah bukanlah dua kemampuan jiwa yang berbeda, namun merupakan bagian akal yang berbeda. Semakin tinggi diarahkan pada hal-hal yang kekal, semakin rendah terhadap hal-hal yang bersifat sementara. Kecerdasan tidak berbeda dengan kecerdasan. "Kecerdasan" menunjukkan tindakan intelek, yaitu memahami. Kecerdasan spekulatif dan praktis bukanlah fakultas yang terpisah. Mereka berbeda dalam hal tujuan. Kecerdasan spekulatif diarahkan pada kebenaran, kecerdasan praktis diarahkan pada tindakan.

Nafsu atau nafsu adalah kemampuan jiwa. Ini adalah kemampuan pasif yang secara alami digerakkan oleh hal yang dipahami atau dirasakan. Hasrat intelektual berbeda dengan hasrat indrawi, karena apa yang dirasakan oleh intelek secara umum berbeda dengan apa yang dirasakan oleh indra. "Sensualitas" adalah nama dari hasrat inderawi dan dapat diartikan sebagai hasrat terhadap hal-hal yang menjadi milik tubuh. Nafsu ini merupakan suatu kemampuan generik, namun terbagi menjadi dua kemampuan, yang merupakan spesies dari hasrat indriawi. Yang satu adalah kemampuan yang melaluinya jiwa mencari apa yang bermanfaat menurut inderanya, dan melarikan diri dari apa yang merugikan. Yang kedua adalah kemampuan hewan untuk melawan serangan yang menghalangi manfaat dan menimbulkan kerugian. Makanan dan seks adalah hal yang diinginkan. Fakultas yang meminta mematuhi akal dan kemauan (sampai tingkat tertentu).

Keinginan adalah keinginan intelektual. Sebagai agen, kehendak menggerakkan seluruh kemampuan jiwa kepada tindakannya masing-masing, kecuali kemampuan bagian vegetatif jiwa yang tidak berada di bawah kendali kehendak. Kehendak tidak menginginkan semua yang diinginkannya karena kebutuhan, namun kebahagiaan menginginkannya karena kebutuhan.

Manusia mempunyai kehendak bebas karena ia dapat bertindak berdasarkan pertimbangan rasional. Kehendak bebas adalah suatu kemampuan, kemampuan untuk memilih dan karena termasuk dalam kemampuan yang sama untuk berkehendak dan memilih, maka kehendak bebas adalah kemampuan yang sama dengan kemauan atau keinginan intelektual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun