Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Musyawarah

23 September 2023   20:49 Diperbarui: 23 September 2023   20:58 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partisipasi ("komitmen ringan") dapat berbentuk apa saja, mulai dari partisipasi sosial hingga alokasi anggaran partisipatif. Meskipun hal ini memerlukan lebih sedikit usaha atau pengorganisasian dibandingkan musyawarah, hal ini tidak selalu menjamin partisipasi yang lebih besar atau komitmen yang lebih dalam.

Salah satu hambatan utama dalam melakukan pertimbangan adalah kompleksitas prosesnya, yang menyulitkan penskalaan dan reproduksi secara online. Alat-alat digital kita sering kali dirancang untuk partisipasi: alat-alat tersebut bertujuan untuk menjangkau masyarakat dalam jumlah besar dan berorientasi pada tindakan (yaitu pemungutan suara), namun alat-alat tersebut tidak memungkinkan terjadinya perdebatan yang mendalam dan bermakna.

Sering dikatakan bahwa kombinasi partisipasi dan musyawarah membawa tantangan tersendiri. Ketiga kriteria demokrasi langsung yang diinginkan (partisipasi, musyawarah dan kesetaraan) semuanya merupakan titik sudut yang berbeda dalam segitiga yang sama. Karena musyawarah memerlukan lebih banyak pengorganisasian, hal ini juga lebih sulit untuk diukur. Oleh karena itu, cara ini paling efektif digunakan pada sampel populasi yang kecil dan representatif. Lebih jauh lagi, sebagaimana telah disebutkan, partisipasi saja tidak selalu menjamin komitmen jangka panjang dan mendalam.

Masa depan partisipasi masyarakat tidak dapat bergantung pada salah satu konsep saja. Partisipasi yang digunakan bersama dengan musyawarah menjamin keterlibatan yang bermakna dalam skala besar, sehingga memberikan peran utama bagi warga negara dalam proses pengambilan keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun