Dapat dikatakan  keinginan itu sedemikian rupa sehingga dibutuhkan hak pilihan dalam praksis . Gagasan tentang agensi yang digunakan di sini mirip dengan gagasan G. Deleuze, yang mengumpulkan dan mengadaptasi tema-tema dari psikoanalisis dan mengartikulasikannya dengan politik, sesuatu yang tidak dilakukan Lacan. Untuk tujuan penelitian ini, gagasan tentang keagenan diselamatkan dengan klarifikasi berikut:Â
1- Kata "agenciar" dalam bahasa Spanyol mungkin memiliki konotasi yang berbeda atau lebih lemah dari apa yang dimaksudkan di sini. Dalam bahasa Perancis terkait dengan agir yang artinya bertindak. Dalam hukum Romawi agere mempunyai arti litigasi. Dan di Freud, agieren digunakanuntuk menunjukkan kapan pasien, alih-alih berbicara, bertindak dalam sesi, yaitu ketika mereka melakukan sesuatu.
 2- Deleuze in A Thousand Plateaus mengembangkan gagasan kompleks yang menyiratkan asumsi tindakan, penyatuan heterogenitas dan produksi tanda-tanda dan kebaruan antara lain: "Karakter sosial dari pengucapan hanya secara intrinsik didirikan jika ditunjukkan bagaimana pengucapan merujuk dalam dirinya sendiri menjadi kumpulan kolektif" (Deleuze). Lebih lanjut, ia menjelaskan  keberagaman suara hanya dapat terjadi dalam suatu fenomena yang menopang dan membedakannya, sehingga suara-suara (atau keinginan) tersebut tidak terpecah menjadi serpihan-serpihan atau menjadi homogen, inilah yang menjadi ciri-ciri kumpulan:"Bukan pembedaan subjek yang menjelaskan wacana tidak langsung, melainkan kumpulan, seperti yang muncul secara bebas dalam wacana tersebut, yang menjelaskan semua suara yang hadir dalam sebuah suara, jeritan gadis-gadis dalam monolog Charlus, bahasa-bahasa di dalamnya. sebuah bahasa, slogan-slogan dalam sebuah kata" (Deleuze).
3- Deleuze  menganggap gagasan "agensi" sebagai oposisi terhadap kompleks Oedipus. Bagi pemikir ini, Oedipalisasi melalui psikoanalisis dengan interpretasinya yang universal dan homogen terhadap kompleks tersebut tidak lebih dari mengkodifikasi rasa keinginan yang kaku, atau berkolaborasi lebih banyak untuk mematikannya daripada menyalakannya. Namun, di sini dikemukakan berdasarkan Lacan  tidak ada keinginan di luar simbolik, sebagai aliran murni atau intensitas murni. Jika subjek sudah memasuki penanda, itu karena kemudian muncullah Yang Nyata, yang tertinggal di luar. Namun tidak ada proses sebaliknya. Dorongan, sebagai manifestasi ketidakpuasan, menyiratkan tuntutan yang dipertaruhkan, suatu objek, dan bukan kekuatan biologis murni.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI