Mengikuti analogi ini, setiap bidang memiliki dua sifat esensial: Yang pertama adalah setiap bidang adalah sistem terstruktur dari kekuatan-kekuatan objektif yang mampu memaksakan diri pada segala sesuatu yang memutuskan untuk berpartisipasi di dalamnya.
Medan apa pun membiaskan kekuatan eksternal berdasarkan struktur internalnya, yang menjelaskan mengapa efek yang dihasilkan di dalam medan bukanlah sekadar jumlah tindakan anarkis, atau hasil terpadu dari niat bersama, meskipun kadang-kadang semuanya tampak seperti itu: " struktur permainan, dan bukan efek sederhana dari agregasi mekanis, yang menjadi dasar transendensi, diungkapkan oleh kasus pembalikan niat, dari efek objektif dan kolektif dari tindakan yang terakumulasi"
Kedua, setiap bidang adalah ruang konflik dan persaingan. Di mana semua peserta berjuang untuk memonopoli modal spesifik yang diproduksi di dalamnya. Seiring dengan kemajuan perjuangan ini, bentuk dan pembagian arena itu sendiri menjadi posisi sentral sejauh memodifikasi distribusi dan bobot relatif dari bentuk-bentuk kapital sama dengan memodifikasi struktur arena. Hal ini memberikan dinamisme historis dan kelenturan pada bidang apa pun yang lolos dari determinisme kaku strukturalisme klasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H